Berita TerbaruBerita UtamaManado

35 Tahun Mengais Rezeki di TPA Sumompo, Harapan Pemulung kepada AA-RS

×

35 Tahun Mengais Rezeki di TPA Sumompo, Harapan Pemulung kepada AA-RS

Sebarkan artikel ini

Manado – Di balik tumpukan sampah disertai bau busuk menyengat masih tersisa rezeki yang bisa dieksplorasi.

Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sumompo menjadi tempat mencari nafkah puluhan atau bahkan lebih seratus orang.

MANTOS MANTOS

Sampah plastik, kaleng, besi, bahkan kertas dan kardus, memberi secercah harapan bagi mereka yang setiap hari mengais rezeki di tempat ‘paling kotor’ yang sudah berusia puluhan tahun ini.

Hamida Gobel, Satria Antuke dan Yenny Lambahiang, beberapa di antara pekerja TPA yang memulung sampah untuk dijadikan uang.

Dibandingkan pekerja di sektor formal yang menerima gaji minimal Upah Minimum Provinsi (UMP) di atas Rp 3 juta, jangan harap jumlah tersebut bisa dicapai mereka.

Baca Juga:  Cek Kondisi Infrastruktur, Andrei Angouw kembali 'Ron Manado'

“Per minggu kami mengais sekitar 200 kg sampah botol plastik, kaleng, hingga kardus dijual dengan harga rata-rata seribu rupiah per kilogram,” jelas Hamida Gobel diiyakan Satria Antuke dan Yenny Lambahiang, pemulung TPA Sumompo, ketika ditemui wartawan Manadonews.co.id di lokasi TPA, Kamis (23/9/2021) sore.

Meskipun dengan pendapatan yang sedikit, namun pekerjaan sebagai pemulung TPA sudah mereka jalani selama puluhan tahun.

“Saya dan Satria Antuke di sini sejak 1986 (35 tahun), yang lain juga sudah puluhan tahun, tapi beberapa (pemulung) masih baru di bawah lima tahun,” tambah Hamida.

Bagi mereka, seperti ditambahkan Satria Antuke, selain kebutuhan hidup sehari-hari, masa depan anak-anak menjadi prioritas yang harus dipenuhi.

Baca Juga:  Aktivis Apresiasi Kinerja AA-RS Namun Tetap Ingatkan Soal-soal Ini

“Suami juga bekerja serabutan, dua anak kami sudah SMK (Sekolah Menengah Kejuruan). Mereka harapan masa depan kami,” tutur Satria Antuke.

Harapan mereka kepada pemerintahan kota Manado yang dipimpin Walikota Andrei Angouw dan Richard Sualang akrab disapa AA-RS, agar bisa menyiapkan fasilitas air bersih di kawasan TPA.

“Air bersih, apalagi kami bekerja di tempat sangat kotor yang identik dengan sarang penyakit,” terang mereka yang mengaku bertempat tinggal di sekitaran kawasan TPA.

(JerryPalohoon)

Yuk! baca berita menarik lainnya dari MANADO NEWS di GOOGLE NEWS dan Saluran WHATSAPP
Example 120x600