Example floating
Example floating
Berita TerbaruBerita UtamaManado

Pangdam Denny Tuejeh: Radikalisme masih menjadi Ancaman

×

Pangdam Denny Tuejeh: Radikalisme masih menjadi Ancaman

Sebarkan artikel ini

Manado – Pangdam XIII/Merdeka, Mayor Jenderal TNI. Denny Tuejeh, mengingatkan semua komponen tetap memaspadai penyebaran paham radikalisme di Indonesia.

Hal tersebut dikatakan Pangdam Denny Tuejeh pada kegiatan bertajuk ‘Baku Dapa deng Segenap Komponen Bangsa’ dalam rangka HUT ke 64 Kodam XIII/Merdeka di aula Grhadika Jaya Sakti, Rabu (15/6/2022) pagi.

MANTOS MANTOS

“Data BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Terorisme) bahwa 80 persen lebih milenial Indonesia (rentan) terpapar radikalisme. Saya berharap kita menyeriusi masalah ini. Di Jawa Timur bahkan sampai dosen, mahasiswa, berapa banyak yang sudah terpapar radikalisme,” jelas Pangdam.

Dia menambahkan, masalah radikalisme sudah ada sejak Indonesia berdiri, pernah mengalami beberapa pemberontakan seperti
Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII) dan komunisme.

Baca Juga:  Sambut HPN 2021, Pemenang Penghargaan Adinegoro segera Diumumkan

“Hari ini kita masih dihadapkan masalah-masalah seperti itu, membutuhkan sikap atau komitmen paling tidak yang berada di Suluttenggo bisa mengantisipasi,” kata Pangdam.

Menurut Pangdam, radikalisme masih ada dan masih menjadi ancaman. Tapi, jika TNI dan Polri menyampaikan masalah ini seolah-olah dinilai sangat berlebihan.

“Bagi kita di wilayah Suluttenggo, menurut saya ini penting, kalau klik google (kata) teroris Indonesia salah satu yang muncul pasti Poso, dicap sebagai wilayah yang menjadi sarang teroris,” tukasnya.

Kaitan Poso dengan Provinsi Gorontalo dan Sulawesi Utara, ditambahkan Pangdam, karena kelompok teroris yang sempat ditembak dan ditangkap, ternyata masih memiliki jaringan komunikasi dengan kelompok teroris di Moro, Filipina selatan.

Baca Juga:  Walokota lantik panitia Haornas.

“Menjadi penting untuk memahami masalah ini, tidak ada cara lain yang bisa dilakukan untuk menangkal radikalisme kecuali memperkuat persatuan dan kesatuan,” terang dia.

Sehingga, menurut Pandam Denny Tuejeh, masyarakat harus menyadari bahwa kebersamaan melandasi berdirinya negara ini harus terus dipertahankan.

“Kalau tidak seperti itu maka impian Indonesia menjadi satu di antara lima kekuatan terbesar tahun 2045 nanti tidak akan terwujud,” pungkas Pangdam.

Pembicara lain Kapolda Gorontalo, Irjen. Pol. Akhmad Wiyagus, Kapolda Sulawesi Tengah, Irjen. Pol. Rudy Sufahriadi, Kapolda Sulawesi Utara, Irjen. Pol. Mulyatno dan Kepala Kejaksaan Tinggi Sulawesi Utara, Edy Birton.

(JerryPalohoon)

 

 

Example 120x600