Pemerintahan

Pangdam Denny Tuejeh Menghadiri Pertemuan Diskusi bersama Gubernur Lemhanas dan 25 Peserta SSDN

×

Pangdam Denny Tuejeh Menghadiri Pertemuan Diskusi bersama Gubernur Lemhanas dan 25 Peserta SSDN

Sebarkan artikel ini

Manado – Dalam rangka Studi Strategis Dalam Negeri (SSDN) Program pendidikan regular angkatan (PPRA) LXIV tahun 2022,Panglima Kodam (Pangdam) XIII/Merdeka Mayjen TNI Denny Tuejeh menghadiri kegiatan pertemuan dan diskusi dengan Gubernur Lemhanas RI Andi Widjajanto beserta 25 peserta SSDN PPRA LXIV Lemhanas di aula Mapalus kantor Gubernur Sulut, Senin (4/7/2022).

Selain Pangdam XIII/Merdeka kegiatan ini juga dihadiri oleh Wakil Gubernur Sulut Steven Kandouw, Kapolda Sulut Irjen Pol Mulyatno, Danrem 131/Santiago Brigjen TNI Mukhlis, Danlantamal VIII Manado Laksamana Pertama TNI Nouldy Jan Tangka, Danlanudsri Manado Marsma TNI Mohamad Satriyo Utomo, Ketua DPRD Propinsi Sulut Fransiskus Silangen, Ketua Pengadilan Tinggi Lexsy Mamonto, Agen Madya/Korwil Binda Sulut Janhein Alvons Sumege, Sekprov Sulut Praseno Hadi dan Para Ka BKD, Ka BKAD, Kadis Dukcapil, Kadis PMD dan Kadis PM-PTSP.

MANTOS MANTOS

Gubernur Lemhanas RI Andi Widjajanto dalam sambutannya mengatakan Program pendidikan regular angkatan (PPRA) akan mendapatkan best practice,Lemhannas sesuai arahan Presiden mengkaji mendalam lima isu, yaitu, pertama tentang Konsolidasi demokrasi yang berkaitan dengan Pilkada tanpa gejolak yang berarti menghasilkan kepemimpinan yang memajukan Sulut.

Baca Juga:  GPM akan Berlanjut di Kabupaten dan Kota Lain

Kedua terkait dengan ekonomi hijau,menurutnya ekonomi hijau sesuatu yang tak bisa dihindari,tren dan tuntutan dunia.

Ketiga Ekonomi biru,Indonesia merupakan negara kepulauan, yang menjadikan laut dan samudra sebagai tumpuan pembangunan ke depan.

Keempat terkait dengan transformasi digital dimana merubah tatakekola analog ke digital.

Kelima pembangunan Ibukota Nusantara (IKN) yang akan dibangun di Kalimantan, dimana Sulut akan menjadi salah satu daerah penyangga, dimana selain Sulut daerah lain juga akan menjadi daerah penyangga dalam hal logistik dan keperluan lain.

Pada kesempatan tersebut,Gubernur Sulut yang diwakili oleh Wakil Gubernur Sulut Steven Kandouw memaparkan bahwa kondisi sosial masyarakat kemasyarakatan Sulut sangat majemuk baik dari sisi etnis, religi, budaya dan adat istiadat.

Dijelaskannya, jumlah penduduk miskin di Sulut pada september 2021 sebanyak 186,55 ribu orang menurun dari Maret 2021 (196,35 ribu orang) sehingga rasio kemiskinan di Sulut relatif kecil.Saat ini propinsi Sulut masuk 10 tertinggi se Propinsi dalam Bidang Ekonomi setelah Pandemi Covid 19.Sedangkan untuk Digitalisasi masih terus dipacu oleh pemerintah, karena masih banyak daerah di Sulut yang blank spot dan masyarakat yang gapteg namun Pemprop Sulut optimis akan segera mencapai target digitalisasi.

Baca Juga:  Henry Walukow Ingatkan Ketimpangan Sosial Jadi Ancaman Stabilitas dan Kemajuan Daerah

Sementara itu,Kapendam XIII/Merdeka Kolonel Inf Jhonson Sitorus kepada Manadonews.co.id mengatakan Kunjungan para peserta studi strategis dalam negeri PPRA LXIV lemhanas ke wilayah Sulut untuk melihat secara langsung guna mendapatkan data dan fakta serta masukan masukan yang valid yang nantinya dapat berguna bagi para peserta.

“Semoga kegiatan ini dapat dijadikan sebagai sarana peserta studi strategis dalam negeri PPRA LXIV Lemhannas,untuk memberikan penjelasan dan informasi terkait dengan permasalahan strategis yang ada di wilayah Sulut,di dalam menjadikan propinsi Sulut maju dan sejahtera sebagai pintu gerbang Indonesia ke Asia Pasifik,sesuai dengan visi dan misi pemerintah daerah Sulut,” kata Kapendam.

(Regina.TS)

 

 

Yuk! baca berita menarik lainnya dari MANADO NEWS di GOOGLE NEWS dan Saluran WHATSAPP

Banner Memanjang