Manado – Allah menuntun perjalanan bangsa Israel keluar dari tanah Mesir. Atas perintah Allah didirikan Kemah Suci sebagai Kemah Hukum Allah dan awan menutupi kemah saat malam terlihat seperti api.
Walaupun dalam perjalanan bangsa Israel tidak kompak tapi Tuhan mengasihi bangsa itu.
Hidup adalah perjalanan, jalan mana yang akan ditempuh manusia tergantung hati dan pikiran masing-masing.
Demikian khotbah Pdt. Jeffry Erel Saisab, S.Th, M.Si, saat memimpin ibadah Minggu (7/8/2022) pagi, di jemaat GMIM Imanuel Wanea.
Pembacaan Alkitab, Bilangan 9:15-23, dengan topik ”Tiang awan memimpin perjalanan bangsa Israel”.
“Begitu juga dengan perjalanan bangsa Israel keluar dari Mesir. Perjalanan ini adalah kehendak Tuhan,” jelas Pendeta Jeffry Saisab.
Selama perjalanan bangsa Israel tidak kompak, bangsa yang tegar tengkuk, selalu bersungut-sungut bahkan mereka sempat mendirikan patung berhala ketika Musa di Gunung Sinai 40 hari 40 malam lamanya, sehingga kacau balau.
Tapi karena Tuhan sangat mencintai bangsa Israel akhirnya didirikan Kemah Suci, Kemah Hukum Allah dan Tiang Awan yang melindungi bangsa Israel siang dan malam.
“Kaitan dengan 10 Hukum Allah yang diberikan melalui Musa, di masa modern ini sebaiknya ditambah satu yaitu jangan pegang Hp saat beribadah,” celotehnya, sambil tersenyum yang menjadi ciri khas Pdt. Jeffry Saisab ketika berkhotbah dibarengi sedikit humor.
Dalam perjalanan bangsa Israel, Tuhan menuntun dengan Tiang Awan, mereka mau jalan atau berkemah semua atas perintah Tuhan melalui Tiang Awan.
“Begitupun dengan kehidupan manusia hendaknya berorientasi pada petunjuk Tuhan melalui Firman Tuhan,” tambah Pendeta Jeffry.
Ketika bangsa Israel menunggu titah Tuhan untuk berangkat mereka selalu menjalankan semua kewajiban kepada Allah, demikian juga manusia selama dalam perjalanan dalam kehidupan harus melakukan semua kewajiban dan peliharalah hubungan baik dengan Tuhan.
“Karena ketika kita bekerja untuk Tuhan maka Tuhan akan bekerja untuk kita,” kata Pendeta Jeffry.
Dalam perjalanan kehidupan masa kini semua orang percaya dituntun 1 tiang yaitu Tiang Salib Kristus.
“Itu merupakan jalan keselamatan bagi kita dalam Yesus Kristus, jalan keselamatan satu-satunya menuju kepada perjalanan kehidupan yang abadi,” pungkas Pendeta Jeffry Saisab.
Diketahui, ibadah hari ini merupakan khotbah terakhir Pdt. Jeffry Saisab sebagai pendeta pelayanan setelah 5 tahun 3 bulan melayani jemaat GMIM Imanuel Wanea.
Selanjutnya, Pdt. Jeffry Saisab bersama istri, Pdt. Julien Saisab-Rotty, akan melayani di Sinode GMIM setelah terpilih sebagai Wakil Sekretaris Koordinator Program Komisi Pelayanan Kategorial dan Lansia.
Turut beribadah Pdt. Jouke Watuna-Bambulu, S.Th, M.Pd, Sekretaris Jemaat Pnt. Ricky Lumingkewas, Pnt. PKB David Lesiangi, Pnt. WKI Ivonne Manembu-Andries, S.IP, Pnt. Pemuda/Remaja Aprilio Tiwa, Pnt. Anak Sekolah Minggu Silvana Maringka-Sakul, Pelsus dan jemaat Kolom 1 hingga 22.
(JanesKoilam)