Tahuna, MANADONEWS.CO.ID – Upacara adat nan sakral Tulude serta semboyan Somahe Kai Kehage menjadikan salah satu ciri khas tersendiri bagi orang sangihe.
Pada saat sambutan yang mewakili Gubernur Sulawesi Utara Olly Dodokambey, di katakan Wakil Gubernur dua periode ini, perayaan adat Tulude memberikan kesan tersendiri bagi masyarakat yang masih berpegang teguh pada nilai-nilai tradisional yang di wariskan oleh leluhur.
“Hari ini kita menyaksikan bagaimana tungginya adat dan peradaban masyarakat Kepulauan Sangihe dengan bersama-sama melaksanakan acara Tulude ini,” sebutnya.
Lebih lanjut, Tulude suatu acara yang sudah di laksanakan secara turun-temurun selama ratusan tahun, yang sifatnya mengandung makna yang sangat menginspirasi.
“Substansi dari acara Tulude ini adalah kontemplasi, introspeksi, evalauasi terhadap apa yang kita lakukan selama tahun 2022,” kata Steven.
Selain itu kata wagub, dalam menjalani tahun 2023 bahwa semua akan di perhadapkan dengan berbagai tantangan, namun sesuai dengan semboyan
masyakatat Sangihe “Somahe Kai Kehage” yang menggambarkan bahwa masyarakat Sangihe memiliki etos kerja tinggi.
“Tidak mudah menyerah, optimis menghadapi tantangan dan hambatan,” jelasnya.
Sebagai keterwakilan pemerintah provinsi, Wagub menghimbau untuk menyingkirkan sejumlah perbedaan baik latar belakang dan warna afiliasi politik.
“Kesejahteraan dan Kemakmuran masyarakat sangatlah penting untuk itu mari kita duduk bersama dengan visi yang sama untuk masa depan Kepulauan
Sangihe dan untuk semua elemen masyarakat agar terus bahu membahu menjaga persatuan demi kemajuan sulawesi utara,” tukasnya.