banner 600x160
Berita TerbaruBerita UtamaManado

Niat Baik Pemkot Manado Merelokasi Warga dari Lokasi Bencana ke Perumahan masih Dianggap tidak Manusiawi, Ini Penjelasan Andrei Angouw

×

Niat Baik Pemkot Manado Merelokasi Warga dari Lokasi Bencana ke Perumahan masih Dianggap tidak Manusiawi, Ini Penjelasan Andrei Angouw

Sebarkan artikel ini
Andrei Angouw turun ke lokasi banjir beberapa waktu lalu

Manado – Niat baik pemerintahan Walikota Andrei Angouw dan Wakil Walikota Richard Sualang (AA-RS) menyejahterakan masyarakat melalui berbagai kebijakan pembangunan masih terhalang dengan persepsi salah sebagian warga.

Terbaru, beredar video pernyataan seorang warga bahwa Walikota Andrei Angouw ‘tidak manusia’ karena rencana Walikota merelokasi warga Mahawu yang mendiami kawasan rawan bencana.

MANTOS MANTOS

“Nyanda manusiawi ini Andre Ang (Angouw). Saya tidak mengerti ini pemerintah masih manusia atau bukan. Masyarakat masih belum lelah ada mangada banjer, seharusnya pemerintah kase bantuan. Orang belum abis lelah, sudah dapat surat suruh bongkar,” kata pria itu dalam video tersebut.

Walikota Andrei Angouw pun menangapi dengan santai pernyataan itu. Menurutnya, apa yang akan dilakukan oleh pemerintah sudah sangat manusiawi karena ingin menyelamatkan masyarakatnya.

Baca Juga:  Iring-Iringan Bajaj Bikin Heboh, Warga: Maju 1 Langkah, Mundur 10 Langkah

“Justru pemerintah kita (Pemkot Manado) sangat manusiawi, makanya kita tidak mau masyarakat terkena bencana, saya pun tidak tahu yang tidak manusiawi kita yang mana,” kata Andrei Angouw sembari melempar senyum khasnya, Senin (13/2/2023).

Angouw pun menambahkan, bahwa tujuan dari Pemkot Manado untuk merelokasi 54 rumah warga Kelurahan Mahawu ke Perumahan Pandu milik pemerintah adalah untuk menyelamatkan mereka dari bencana.

“Intinya Pemkot menginginkan agar warga tidak terkena banjir tiap tahun. Makanya, 54 rumah di Mahawu itu pemerintah akan pindahkan ke Pandu. Itu untuk apa, yaitu untuk menyelamatkan pa dorang supaya dorang so nyanda mo kena bencana lagi,” kata Angouw.

Dia menambahkan, warga Mahawu yang berada di bantaran sungai tersebut sudah seringkali terkena bencana banjir sejak 2014.

Baca Juga:  Hari Kartini 2025. Cherry Thungari: Perempuan Berkarya, Budaya Terjaga

“Mereka sudah kena bencana 2014. Pun, sudah dapat rumah di Pandu. Tapi, tetap tinggal di bantaran sungai, makanya beberapa kali terkena bencana juga dan yang terakhir pada 27 Januari lalu,” tukasnya.

Pada intinya menurut Angouw, Pemkot Manado tidak menginginkan warganya terkena bencana. Namun sangat disayangkan, ada sejumlah oknum yang nampak memprovokasi warga agar tidak pindah dari Mahawu.

“Pemkot tidak mau mereka terkena bencana lagi. Mungkin, oknum-oknum ini masih mau lihat masyarakat pe penderitaan kena bencana,” selorohnya.

(***/JerryPalohoon)

 

Yuk! baca berita menarik lainnya dari MANADO NEWS di GOOGLE NEWS dan Saluran WHATSAPP
Example 120x600