Kesehatan

Mengenal Koitus Interruptus: Keamanan dan Kesehatan dalam Hubungan Seks

×

Mengenal Koitus Interruptus: Keamanan dan Kesehatan dalam Hubungan Seks

Sebarkan artikel ini
Foto : Tangkapan layar channel Youtube dokter Tirtawati Wijaya.

Manadonews, Kesehatan – Dalam konteks keamanan dan kesehatan seksual, koitus interruptus atau hubungan seks tanpa proteksi masih menjadi topik yang diperdebatkan.

Namun, apa sebenarnya koitus interruptus itu? Apa risiko yang terkait dengannya?

MANTOS MANTOS

Dan bagaimana menjalankan hubungan seks yang aman dan sehat? Artikel ini akan membahas pertanyaan-pertanyaan tersebut berdasarkan penjelasan Dokter Tirtawati Wijaya, Manadonew.co.id melansir referensi dari channel Youtube dokter Tirtawati Wijaya.

Apa itu Koitus Interruptus?

Koitus interruptus adalah bentuk hubungan seks di mana ejakulasi atau sperma tidak dimasukkan ke dalam tubuh perempuan, tetapi dikeluarkan di luar tubuh.

Dalam konteks medis, istilah “koitus interruptus” merujuk pada hubungan seks antara seorang pria dan seorang wanita di mana ejakulasi sperma tidak dimasukkan ke dalam tubuh wanita.

Namun, dalam kehidupan sehari-hari, istilah “masturbasi” sering digunakan untuk merujuk pada kegiatan seksual yang dilakukan secara mandiri tanpa melibatkan pasangan.

Risiko dan Dampak Kesehatan:

Meskipun koitus interruptus dianggap sebagai metode kontrasepsi, penting untuk menyadari bahwa risiko terjadinya infeksi menular seksual (IMS) tetap ada. Sperma yang keluar dari tubuh pria mengandung risiko penularan penyakit melalui kontak kulit.

Baca Juga:  Pemeriksaan Kesehatan Gratis Perdana di Sangihe, dr. Samuel Pontoh: Deteksi Dini untuk Kesehatan Lebih Baik

Selain itu, cairan pra-ejakulasi yang tidak terlihat juga dapat memasuki tubuh perempuan dan meningkatkan risiko penularan IMS.

Beberapa IMS yang dapat ditularkan melalui koitus interruptus termasuk HIV/AIDS, herpes genital, sifilis, gonore, klamidia, dan infeksi lainnya.

Meskipun aliran sperma hanya bergerak satu arah dari pria ke wanita, risiko IMS tetap ada, terutama jika hubungan seks tidak menggunakan pengaman seperti kondom.

Cara yang Aman dan Sehat dalam Berhubungan Seks:

Untuk menjalankan hubungan seks yang aman dan sehat, berikut adalah beberapa langkah yang disarankan:

Berpantang sebelum menikah: Menunggu hingga menikah adalah cara yang paling aman dan sehat dalam berhubungan seks.

Hal ini tidak hanya membantu mengurangi risiko penularan IMS, tetapi juga membangun hubungan yang saling percaya.

Saling setia dengan pasangan: Menjaga hubungan yang monogam dan eksklusif, di mana satu pasangan hanya berhubungan seks dengan satu pasangan lainnya, merupakan cara lain yang aman dan sehat dalam berhubungan seks.

Baca Juga:  Jalin Kekompakan Bersama Warga Binaan, Danposramil Kwandang Bersihkan Parit yang Terdampak Banjir

Tidak melakukan pertukaran pasangan atau hubungan yang tidak setia akan mengurangi risiko penularan IMS.

Menggunakan kondom: Penggunaan kondom saat berhubungan seks adalah langkah penting dalam mengurangi risiko penularan IMS.

Meskipun tidak memberikan perlindungan 100%, penggunaan kondom dapat membantu mencegah penyebaran penyakit dan mengurangi risiko penularan.

Koitus interruptus atau hubungan seks tanpa proteksi adalah metode kontrasepsi yang masih menimbulkan risiko penularan IMS.

Meskipun aliran sperma hanya bergerak satu arah, risiko IMS tetap ada melalui kontak kulit dan cairan pra-ejakulasi.

Untuk menjalankan hubungan seks yang aman dan sehat, disarankan untuk menunggu hingga menikah, menjaga kesetiaan dengan pasangan, dan menggunakan kondom sebagai langkah pengaman tambahan.

Dengan memahami risiko dan mengambil tindakan pencegahan yang tepat, kita dapat menjalani kehidupan seksual yang aman dan sehat.

Informasi yang disampaikan dalam artikel ini hanya bersifat informatif dan bukan pengganti nasihat medis langsung dari profesional kesehatan. ***

 

 

Yuk! baca berita menarik lainnya dari MANADO NEWS di GOOGLE NEWS dan Saluran WHATSAPP
Example 120x600