Manadonews.co.id – Sebagai wakil rakyat, anggota legislatif memiliki tanggung jawab besar untuk mewakili kepentingan masyarakat yang telah memilih mereka.
Julius Jems Tuuk anggota DPRD Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) yang merupakan kader PDI Perjuangan adalah wakil rakyat yang paripurna, memenuhi tanggung jawab yang telah dibebankan rakyat kepadanya.
Terang saja, Jems Tuuk (begitu dia disapa) putra Kabupaten Bolaang Mongondow itu terkenal karena menunjukkan sikap yang sepatutnya dilakukan oleh wakil rakyat yang meliputi berbagai aspek, mulai dari etika, integritas, hingga komitmen terhadap tugas dan fungsinya.
Jems Tuuk pun kerap kali jadi momok dan ditakuti para kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) sampai pada kalangan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Provinsi Sulut karena cara berpikirnya yang kritis guna memperjuangkan kepentingan masyarakat Sulut.
Tak hayal, Jems Tuuk pun layak dijuluki sebagai Tanduk Banteng yang melambangkan pertahanan bagi karakteristik Wong Cilik atau kalangan masyarakat yang biasanya hidup dengan penghasilan rendah, yang seringkali dari pekerjaan kasar atau informal seperti buruh, pedagang kecil, atau petani subsisten, dan sering berada di bawah garis kemiskinan atau hidup dengan pendapatan yang sangat terbatas. (***J)