Berita UtamaDaerahNusa UtaraOlahragaSangiheSulawesi Utara

Kiprah Aditya Johanes Seliang Membangun Sepak Bola Sangihe

×

Kiprah Aditya Johanes Seliang Membangun Sepak Bola Sangihe

Sebarkan artikel ini
Sepak Bola Sangihe
Aditya Johanes Seliang (AJS) Ketika Memantau Seleksi Pemain U-17 Untuk Turnamen Soekarno Cup - Foto Tarkam Sangihe

Tahuna, MANADONEWS.CO.ID – Tak banyak pengusaha muda yang mau mati-matian bahkan mengorbankan seantero hidup mereka untuk membangun sepak bola. Di Indonesia pun bisa di hitung dengan jari. Dan jauh menelusuri Kabupaten Kepulauan Sangihe, daerah ujung Utara Indonesia yang berbatasan dengan Filipina, mengenal salah satu tokoh yang begitu getol memajukan sepak bola.

Adalah Aditya Johanes Seliang atau biasa di sapa AJS. Pengusaha muda berusia 37 tahun ini memulai mencintai sepak bola sejak usia anak-anak. Bahkan ketika 14 tahun lalu melahirkan klub Malahasa FC, yang sekarang menjadi salah satu klub yang begitu di segani di daerah berjuluk Tampungang Lawo ini.

MANTOS MANTOS

“Saya mendirikan klub sepak bola awalnya Gesit FC kemudian Malahasa FC, karena saya memang bermain bola juga. Saya mencintai sepak bola,” katanya saat di wawancara, Senin (04/11/2024) kemarin.

Di tanya kenapa memilih mendirikan klub sepak bola di bandingkan olahraga lain? Ya, karena dirinya begitu begitu mencintai sepak bola.

Baca Juga:  Bacakan Amanat Panglima TNI, Kasrem Nani Wartabone Pimpin Upacara Bendera 17-an Bulan Oktober 2024

“Saya tak bisa di pisahkan dengan sepak bola. Sudah cukup banyak uang yang terkuras dari sepak bola. Mengurus bola ini banyak ruginya daripada untung. Hadiah berapa besar pun tak ada arti. Kalau orang salah-salah mengurus bola pasti tidak kuat,” kata Aditya blak-blakan.

Dia pernah mengalami sebuah peristiwa lucu. Pemain yang di bawah hanya pas-pasan, 12 pemain. Maka Coach Handry Tatengkeng ikut bermain di dalam lapangan.

“Biasanya kalau pemain pas-pasan saya juga ikut bermain. Namun hari itu Coach Handry yang turun dan saya jadi pelatih. Anehnya, saat saya keluar tidak lama dari lapangan, tiba-tiba Coach Handry sudah berada di pinggir lapangan karena kartu merah. Maka yang bermain tinggal 10 orang, tapi tim memang kuat kita bisa menang 3-1, meski sebelumnya sudah ketinggal 0-1,” cerita kakak dari Mario Seliang ini sambal tertawa mengenang peristiwa itu.

Baca Juga:  EDITORIAL: Motif Politik Dibalik Penegakkan Hukum

Ia menambahkan, Sangihe ini memiliki banyak potensi pemain sepak bola berbakat sehingga dalam dirinya terpatri cita-cita luhur ingin terus mengembangkan bakat anak-anak untuk membawa nama harum Sangihe bahkan Sulut di kancah nasional.

“Semua akan di mulai dengan launching Sekolah Sepak Bola (SSB) dalam waktu dekat. Ini akan menjadi wadah bagi anak-anak Sangihe untuk menjadi pemain potensial,” ujarnya.

Sejak dulu ketika ikut turnamen biasanya akan memakai pemain-pemain top dari luar Sangihe. Bahkan sekelas Patrich Wangkai (eks Timnas Indonesia) pernah bermain di Malahasa FC.

“Tujuannya apa? Agar anak-anak Sangihe bisa belajar bermain bola yang baik. Begitu strategi saya. Tujuh pemain local Sangihe di mainkan dan 4 dari luar Sangihe. Sehingga transfer ilmu bisa di lakukan secara langsung di lapangan,” imbuh pria kelahiran 05 Januari 1987.

(***/RikoTakaonselang)

Yuk! baca berita menarik lainnya dari MANADO NEWS di GOOGLE NEWS
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terbaru

MANADO,MANADONEWS.CO.ID– Hari Ulang Tahun (HUT) ke-63 Korps Wanita Angkatan Darat (Kowad), para personel Kowad yang bertugas di satuan jajaran Kodam XIII/Merdeka, Kamis (12/12/2024) melaksanakan ziarah rombongan ke Taman Makam Pahlawan…