Berita TerbaruBerita UtamaKesehatan

Di Ground Breaking Gedung Kanker 12 Lantai RSUP Kandou, Wamenkes Dante Saksono Harbuwono Sebut Filosofi Sitou Timou Tumou Tou

×

Di Ground Breaking Gedung Kanker 12 Lantai RSUP Kandou, Wamenkes Dante Saksono Harbuwono Sebut Filosofi Sitou Timou Tumou Tou

Sebarkan artikel ini
Wamenkes Dante Saksono Harbuwono didampingi jajaran Direksi RSUP Kandou dan Walikota Manado Andrei Angouw

Manadonews.co.id – Wakil Menteri Kesehatan Republik Indonesia (Wamenkes RI), Prof. dr. Dante Saksono Harbuwono, SpPD-KEMD, PhD, menekankan bahwa kanker bukan hanya masalah kesehatan, tetapi juga ujian berat bagi pasien dan keluarganya.

Hal ini dikatakan Wamenkes Dante Saksono Harbuwono ketika secara resmi membuka ground breaking pembangunan gedung kanker 12 lantai Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Prof. Dr. R.D Kandou Manado, Jumat (14/2/2025).

MANTOS MANTOS

Ia menegaskan, setiap orang berhak mendapatkan layanan kesehatan yang layak, gedung ini akan menjadi simbol harapan bagi para pejuang kanker di Sulawesi Utara.

“Kita semua tahu, kanker bukan hanya soal penyakit, tapi juga perjuangan. Karena itu, kita ingin memastikan bahwa mereka yang berjuang mendapat dukungan yang terbaik,” kata Wamenkes.

Wamenkes mengangkat filosofi khas Sulawesi Utara, ‘Sitou Timou Tumou Tou’, yang berarti manusia hidup untuk menghidupkan manusia lain. Menurutnya, filosofi ini sangat cocok diterapkan dalam dunia kesehatan.

“Fasilitas ini bukan hanya tentang peralatan medis canggih, tapi juga tentang ketulusan dan kepedulian dalam memberikan pelayanan,” tambahnya.

Sementara, Plt. Direktur RSUP Kandou, drg. Yuli Astuti Saripawan, M.Kes, menyampaikan bahwa gedung yang akan dibangun ini memiliki 11 lantai dan 1 basement dengan luas total 22.578 m². Nantinya, gedung ini akan dilengkapi dengan 148 tempat tidur, 3 kamar operasi modular, peralatan canggih seperti CT Simulator, Linear Accelerator, SPECT-CT, dan Brachyterapi.

Baca Juga:  Suwandi Luneto: Fokus Kegiatan Internal yang Bermanfaat, Solid dan Kompak

Dengan fasilitas ini, RSUP Kandou akan menjadi pusat rujukan utama bagi pasien kanker dari berbagai provinsi di Indonesia bagian timur.

Data menunjukkan bahwa kasus kanker di Sulawesi Utara terus meningkat. Berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, angka prevalensi kanker di wilayah ini mencapai 1,2 permil atau sekitar 3.175 pasien. Pada 2024 saja, sebanyak 2.697 pasien dari 8 provinsi datang berobat ke RSUP Kandou.

“Kami melihat tren peningkatan kunjungan pasien kanker dari tahun ke tahun. Diperkirakan pada 2030, kunjungan rawat inap akan naik 31% dan rawat jalan meningkat hingga 84%. Jenis kanker yang paling banyak ditemukan adalah kanker serviks dan kanker payudara,” tukas Dirut Yuli astuti Saripawan.

Pembangunan Gedung Kanker Terpadu ini, lanjut Plt. Dirut direncanakan berlangsung selama 18 bulan dan ditargetkan rampung pada Juni 2026. Dengan adanya fasilitas baru ini, RSUP Kandou diharapkan mampu memberikan layanan kanker yang lebih modern, nyaman, dan berkualitas bagi pasien dari seluruh Indonesia timur.

“Terima kasih kepada Kementerian Kesehatan, Islamic Development Bank (IsDB), dan semua pihak yang telah mendukung proyek ini. Kami berkomitmen menghadirkan layanan medis terbaik untuk masyarakat,” pungkas Plt. Dirut Saripawan.

Diketahui RSUP Kandou menjadi salah satu penerima hibah luar negeri sesuai project Islamic Development Bank (IsDB) yang direkomendasikan oleh Kementerian Kesehatan RI untuk pembangunan Gedung Kanker Terpadu.

Baca Juga:  Kolaborasi Penelitian Onkologi, RSUP Kandou Buktikan Komitmen Pelayanan Pasien Kanker

Dengan adanya gedung ini, diharapkan pasien kanker di Sulawesi Utara dan sekitarnya bisa mendapatkan penanganan lebih cepat dan lebih baik, tanpa harus pergi jauh untuk berobat. Semoga ini menjadi langkah besar dalam melawan kanker.

Setelah acara groundbreaking (peletakan batu pertama) di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou, rombongan Menteri Kesehatan (Menkes) dan direksi rumah sakit melakukan kunjungan ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) serta ruang Kedokteran Nuklir.

Dalam kunjungan ini, mereka meninjau fasilitas layanan kesehatan, memastikan kesiapan tenaga medis, serta mengevaluasi peralatan yang digunakan dalam penanganan pasien. Khusus di ruang Kedokteran Nuklir, rombongan melihat bagaimana teknologi medis berbasis nuklir dimanfaatkan untuk diagnosis dan terapi berbagai penyakit, termasuk kanker dan gangguan metabolik.

Ground Breaking juga dihadiri jajaran direksi, Direktur Pelayanan Medik dan Keperawatan, dr. Jehezkiel Panjaitan, SH, MARS, Direktur Layanan Operasional, dr. Wega Sukanto, SpB, TKV.(K), Direktur Perencanaan dan Keuangan, Dr. Erwin Sondang Siagian, SSTP, MSi dan Plt. Ditektur SDM Pendidikan dan Penelitian, Ns Suwandi I Luneto, SKep, MKes. (***/Jerry)

 

Yuk! baca berita menarik lainnya dari MANADO NEWS di GOOGLE NEWS dan Saluran WHATSAPP
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

PG99

PG99

PG99

PG99