MINUT,MANADONEWS.CO.ID– Kasdam XIII/Merdeka Brigjen TNI Yustinus Nono Yulianto, Irdam XIII/Merdeka
Brigjen TNI Bagus Suryadi Tayo dan Danpomdam XIII/Merdeka Kolonel Cpm Novem Janri Rajagukguk menghadiri perayaan Hari Tri Suci Waisak 2569 BE di Vihara Arama Kebun Kesadaran, Desa Kolongan Kecamatan Talawaan, Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara, Senin (12/5/2025).
Kehadiran TNI khususnya pejabat Kodam XIII/Merdeka dalam perayaan Hari Raya Waisak yang mengusung tema “Tingkatkan Pengendalian Diri dan Kebijaksanaan Mewujudkan Perdamaian Dunia” tersebut, merupakan bagian dari dukungan dan kebersamaan dengan umat Buddha dan untuk menjaga kerukunan antar umat beragama.
Untuk diketahui, perayaan Waisak merupakan hari suci yang memperingati tiga peristiwa penting dalam kehidupan Siddhartha Gautama, yaitu kelahiran, pencapaian kesempurnaan, dan wafatnya.
Kasdam XIII/Merdeka Brigjen TNI Yustinus Nono Yulianto mengatakan bahwa peringatan Waisak hendaknya dimaknai sebagai momentum sakral untuk memperdalam nilai-nilai spiritual dan untuk menghayati kembali peristiwa penting dalam kehidupan Sidharta Gautama, seperti kelahiran, pencerahan, dan wafatnya.
“Peringatan Hari Suci Waisak diharapkan dapat menjadi momentum bagi umat Budha untuk mengenang dan menghayati kembali sejarah perjuangan Sidharta Gautama dalam mencapai tingkat kesempurnaan hidup, yaitu dengan mendarmabaktikan kehidupan bagi kemanusiaan dan mendarmabaktikan diri bagi pengabdian kepada Sang Maha Pencipta, sehingga tercapai kehidupan yang harmoni,” ujar Kasdam.
Sebagai informasi, Vihara Arama Kebun Kesadaran ini berdiri megah 108 rupang Budha. Jumlah tersebut memiliki makna filosofis mendalam dalam ajaran Buddha, yakni mencerminkan kesadaran dan hukum karma. Angka 108 berasal dari Kombinasi enam pintu indra (mata, telinga, hidung, lidah, sentuhan dan pintu batin) dikalikan tiga jenis perasaan (menyenangkan, tidak menyenangkan dan netral), dikalikan tiga masa hidup (masa lalu, masa kini dan masa depan), serta dikalikan dua jenis perbuatan (baik dan buruk) yang kesemuanya menggambarkan kompleksitas batin manusia. (Regwilnnlhy)