Jakarta, Manadonews.co.id – Pemerintah mulai ambil langkah tegas menyikapi marak pramanisme melalui pembentukan Satgas Pemberantasan Preman, bahkan melibatkan TNI.
Demikian diskusi akademisi Rocky Gerung bersama Hersubeno Arief dalam FNN Channel Rocky Gerung Official yang disiarkan Jumat pekan lalu.
Awalnya, Rocky menjelaskan aksi kriminalitas yang disebut premanisme selalu dikaitkan dengan kesulitan ekonomi.
“Premanisme harus dilihat sebagai gejala sosial yang diakibatkan faktor-faktor struktural, memang ada orang yang punya watak kekerasan,” jelas Rocky Gerung.
Ia juga mengajak masyarakat menempatkan masalah premanisme dalam satu cara berpikir secara lengkap.
Kata preman dianggap sebagai kegagahan atau sifat eksistensi manusia karena diasosiasikan preman berasal dari kata freeman, orang bebas, tidak ingin diatur bahkan hanya bisa mengatur diri sendiri.
“Tapi, dalam perkembangan sosial dan ekonomi, freeman berevolusi jadi agen kekerasan. Sebagai agen, diarahkan dan dikuasai pada dua keadaan yakni politik dan ekonomi,” jelasnya.
Lanjut Rocky, keadaan politik yang membutuhkan peralatan separuh kriminal juga memakai preman, jadi beda dengan pengertian asli sebagai orang bebas.
“Preman jadi peralatan untuk memeras lawan bisnis, sering menimbulkan keterangan baru bahwa preman suatu gejala kriminal yang disebabkan faktor-faktor struktural yang diterangkan secara akademis,” tukas Rocky.
Keterangan ini, tutur Rocky, harus dibaca kapan motif kriminal muncul dalam upaya untuk ketagihan ekonomi, ketagihan artinya dengan mudah memeras bisa langsung hidup tiga bulan misalnya, dari pada kerja yang membutuhkan keringat.
Ada situasi orang ketagihan mencari pendapatan illegal tapi skala ekonomi diperoleh, jadi pertimbangan sebagai homo economicus, seorang preman berpikir rasional.
“Timbang-timbang masuk bui tapi cukup menghidupi diri atau keluarganya selama dalam penjara, dia ambil risiko, itu pertimbangan rasional, itu cara berpikir seorang preman.
Preman juga berpikir ia diperlukan sejumlah kelompok karena punya keahlian kekerasan. Lihat preman dari segi kriminal, ekonomi dan struktur sosial,” tukas Rocky Gerung. (Jerry)