MANADO, Manadonews.co.id – Selasa (02/102018) Gubernur Provinsi Sulawesi Utara, Olly Dondokambey menjemput 2 jenazah atlet paralayang asal Sulut yang menjadi korban gempa di Kota Palu, Sulawesi Tengah. Jenazah Petra Mandagi dan Gleen Mononutu 2 atlet paralayang asal Sulut tiba di Manado melalui Lanud Sam Ratulangi pukul 10.00 WITA.
Gubernur yang juga didampingi Sekrpov Edwin Silangen tampak turut menjemput kedua atlet paralayang nasional ini di Pangkalan Angkatan Udara Lanud Sam Ratulangi, bersama dengan keluarga kedua jenazah dan kerabat dekat. Jenazah tiba menggunakan pesawat Hercules TNI yang terbang langsung dari Bandara Mutiara Sis Al Jufri, Kota Palu.

Selain jenazah Petra dan Glenn, menurut informasi pesawat tersebut juga membawa tiga orang sakit dan sisanya pengungsian yang mana diutamakan lansia, wanita, dan anak-anak.
Gubernur mendampingi dan memberikan dukungan moril kepada keluarga Petra dan Glenn, diantaranya Pingkan Mandagi salah satu atlet terjun payung nasional asal Sulut yang merupakan saudara kandung almarhum Petra Mandagi.
Seperti diketahui Petra Mandagi dan Gleen Mononutu adalah atlet paralayang asal Sulut yang sedang mengikuti lomba paralayang lintas alam Festival Pesona Palu Nomoni dalam rangka HUT Kota Palu ke-40 tahun 2018.
Sejumlah atlet paralayang menjadi korban gempa bumi dan tsunami Sulawesi Tengah. Menurut Kepala Pelatih Tim Nasional Paralayang Gendon Soebandono seperti yang dilansir TEMPO mengatakan ada tujuh atlet paralayang yang terjebak di reruntuhan Hotel Roa Roa, Palu.
“Enam atlet Indonesia dan satu atlet Korea Selatan,” kata dia saat dihubungi Tempo, Minggu, 30 September 2018.
Keenam atlet itu tiga diantaranya berasal dari Sulawesi Utara dan tiga lainnya dari Jawa Timur. Mereka adalah Ardi Kurniawan, Reza Kambey, Fahmi, Franky Kowaas, Petra Mandagi, dan Gleen Mononutu.
Gendon menambahkan dalam Festival Pesona Palu Nomoni terdapat lomba lintas alam yang bisa diikuti oleh atlet paralayang. Diperkirakan ada 31 atlet yang ikut serta di acara yang berlangsung 24-30 September 2018. Informasi yang diperoleh Gendon, sekitar 15 atlet menginap di Hotel Roa Roa, sementara sisanya di hotel lain.
Jenazah atlet paralayang asal Sulut langsung diantar ke rumah duka. Menurut informasi, almarhum Gleen akan disemayamkan di desa Leilem Minahasa. Sedangkan alm Petra di rumahnya di Kalasey.