banner 600x160
Berita TerbaruBerita UtamaPolitikSulawesi Utara

Opini: Ikut Pilkada, Antara Pengabdian dan Naluri Kekuasaan

×

Opini: Ikut Pilkada, Antara Pengabdian dan Naluri Kekuasaan

Sebarkan artikel ini

Beberapa bulan terakhir dinamika politik di Sulawesi Utara (Sulut) mulai menggeliat dan menjadi semarak menjelang pendaftaran bakal pasangan calon (Paslon) kepala daerah.

Hiruk-pikuk semakin menjadi karena sebelum pendaftaran masing-masing figur perlu berjuang mendapatkan kepercayaan partai politik (Parpol) pengusung dalam bentuk surat kepuusan (SK) sebagai tiket masuk gelanggang pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak pada 9 Desember 2020 mendatang.

MANTOS MANTOS

Ada 270 Pilkada di seluruh Indonesia, terdiri 9 Pilkada provinsi, serta 261 Pilkada kabupaten dan kota.

Di Sulut sendiri, akan digelar Pilkada provinsi, serta 7 Pilkada kabupaten dan kota.

Terbayang berapa banyak figur bertarung merebutkan SK.

Di Provinsi Sulut saja dengan 8 Pilkada terasa hiruk pikuknya.

Bagi para figur, proses ini menguras pikiran, emosi dan energi, tapi juga ‘kocek’ lebih dalam.

Baca Juga:  Roy Suryo: Kontroversi dan Keberlanjutan Eksistensi di Dunia Digital Indonesia

Sungguh sangat melelahkan, lahir dan batin.

Uniknya, tetap saja peristiwa demokrasi seperti ini disesaki banyak figur atau yang merasa dirinya figur, baik ‘pemain’ lama atau pendatang baru.

Tampilnya banyak figur ini apakah untuk memuaskan Naluri Pengabdian atau Naluri Kekuasaan?

Jika disorot dari sudut pandang motivasi, maka mungkin menarik melihat yang diutarakan Abraham Maslow tentang 5 tingkat kebutuhan manusia, yakni:

  1. Basic phisiological needs
  2. Safety and security
  3. Belongingness and social affiliatioan
  4. Esteem and status
  5. Self realization / self actualization

Tidak mudah menebak isi hati seseorang tentang maksud dan tujuan, walaupun untuk membantu menebak bisa mencermati penelitian tentang motivasi seseorang terjun ke dunia politik praktis.

Baca Juga:  Ternyata Alasan Ini sehingga Taufik Tumbelaka Sebut Joune Ganda Terpilih Sekjen APKASI Kehormatan Besar bagi Masyarakat Sulut

Tapi biarlah, tidak apa-apa para figur atau yang merasa dirinya figur berbondong-bondong berebut serta berdesakan masuk gelanggang, karena itu pilihan politik mereka.

Semoga nanti saat mereka jadi pemenang, mereka melakoni dengan baik sesuai kodrati seorang pemimpin, agar suatu saat setelah ‘sang pemimpin’ telah tiada, keluarga akan mendengar suara berterima kasih dari berbagai pihak atas sumbangsih diri menjadi abdi masyarakat membangun tanah leluhur.

#SepakatSulutDamai

Taufik Manuel Tumbelaka

Yuk! baca berita menarik lainnya dari MANADO NEWS di GOOGLE NEWS dan Saluran WHATSAPP
Example 120x600