GORONTALO, MANADONEWS – Dalam rangkaian kunjungan kerjanya kebeberapa provinsi di Indonesia, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan pemenuhan kebutuhan listrik di negeri ini sudah tidak bisa ditunda-tunda lagi. Untuk itulah, Presiden menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) Percepatan Pembangunan Infrastruktur Kelistrikan, karena tidak bisa ditunda-tunda lagi.
Hal tersebut disampaikan Presiden Joko Widodo dalam sambutannya saat meresmikan PLTG Gorontalo 100MW, di Pohuwato, Gorontalo, Jumat (3/6) siang. Presiden menegaskan, sudah tidak mungkin lagi ada investasi datang kemudian disuruh menunggu listriknya, pasti mereka akan balik, pulang. Ia menyebutkan, ada hotel mau membangun di Gorontalo, kemudian tanya listriknya tidak ada, pasti balik lagi, pindah ke provinsi yang lain atau pindah ke negara yang lain.
“Sudah tidak mungkin lagi ada investasi datang kemudian suruh nunggu listriknya, pasti balik, pulang,” kata Presiden Jokowi saat memberikan sambutan pada peresmian PLTG Gorontalo.
Karena itu, Presiden Jokowi menitipkan, agar pembangkit listrik yang masih mangkrak di Gorontalo diselesaikan. “Ini sudah sejak tahun 2007 dibangun, 2×25(megawatt) di Kabupaten Gorontalo Utara, diselesaikan sehingga nanti bisa menambah pasokan lagi,” pintanya.
Presiden juga mengingatkan agar jangan meremehkan hal tersebut. “Uangnya Rp396 miliar, kok berhenti kemudian dibiarkan? Kemarin kita yang di Pontianak Rp 1,5 triliun juga sudah 8 tahun (mangkrak). Tidak bisa, saya bekerja tidak bisa seperti itu. Pasti akan saya kejar terus, hati-hati,” tukasnya.
Dalam awal pidatonya Presiden Jokowi memuji PLTG yang terdapat di Pohuwato, Gorontalo ini, yang menurutnya pembangunannya paling cepat, hanya 7 bulan. Pembebasan lahan, kemudian langsung konstruksi, persiapan konstruksi, kemudian mendatangkan mesinnya, dan saat ini sudah bisa dinikmati.
Artinya, lanjut Presiden, sekarang Provinsi Gorontalo mestinya sudah kelebihan pasokan listrik, sudah kelebihan 45MW. “Berarti sekarang ada 3 provinsi yang sudah aman, termasuk Gorontalo. Yang lain-lain ngantri. Karena kalau membangun yang gas ini cepat, cepat. Tapi yang batu bara itu bisa 4 tahun, bisa 4,5 tahun, bisa 5 tahun, nunggunya lama. Dan yang banyak memang kita batu bara, terutama yang gede-gede batu bara,” papar Presiden.
Peresmian PLTG Gorontalo merupakan agenda terakhir kunjungan kerja Presiden kali ini yanang difokuskan pada upaya mengatasi ketersediaan listrik. PLTG yang berlokasi di desa Meleo, Kecamatan Paguat, Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo ini merupakan proyek pembangkit listrik pertama yang telah beroperasi dari program pembangunan listrik 35.000MW.
[Setkab]