
TONDANO, MANADONEWS – Dalam melakukan segala kegiatannya, Komite Nasional Pemuda (KNPI) sebagai pusatnya organisasi pemuda harus selalu berlandaskan pada aturan yang berlaku sehingga semua yang dilakukan KNPI adalah legal. Hal ini ditegaskan Bupati Minahasa, Jantje Wowiling Sajow (JWS), kala membuka secara resmi pelaksanaan Musyawarah Kabupaten (Muskab) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Minahasa ke-XIII, pada Sabtu (2/7), di Aula GSG Tiberias Kiniar Tondano.
Ditekankannya bahwa tidak ada istilah tandingan dalam KNPI karena yang ada adalah KNPI yang melakukan sesuatu yang benar sesuai aturan yang mengatur. Menurutnya, yang terjadi sebelumnya hanyalah soal sederhana dan persoalan gengsi, namun dibaliknya semua pihak harus tunduk secara hirarki kepemimpinan dan pada aturan yang ada.
“Kita semua yang ada disini datang dari berbagai latar belakang pemuda. Saya tidak mendukung Muskab sebelumnya karena itu tidak sesuai prosedur dan aturan, serta banyak hal yang dilangkahi untuk mencapai tujuan. Hal ini saya tegaskan bukan karena ada anak saya yang mencalokan diri sebagai Ketua KNPI sebagaimana yang menjadi perbincangan belakangan ini, melainkan persoalan utamanya adalah bagaimana ketundukan kita pada aturan,” tandas Bupati.
Lanjut dikatakannya bahwa bila organisasi pemuda bersinergi dengan pemerintah maka dipastikan akan sama-sama maju.
“Pemerintah pasti akan mengalokasikan dana hibah untuk KNPI, asalkan semua penggunaanya dipertanggung jawabkan dengan baik,” ungkapnya.
Ditambahkannya, KNPI adalah wadah belajar, belajar menjadi pemimpin, belajar melakukan sesuatu yang bermanfaat.
“Jadilah pemuda yang menjaga tutur kata serta menjaga sikap,” ujar JWS, sembari berpesan agar pengurus KNPI terpilih nanti agar segera membentuk kepengurusan hingga tingkat terbawah.
Akhir dari gelaran Muskab KNPI ini, Bung Nicky Josiah Sajow, terpilih secara aklamasi sebagai Ketua DPD KNPI Kabupaten Minahasa Periode 2016-2019.
Turut hadir dalam acara ini, Kapolres Minahasa, AKBP Syamsubair, Anggota DPRD Minahasa, Piere Makisanti, Camat Tondano Timur, Ivonne Wilar, dan pejabat lainnya.
Fransiscus