TAHUNA, MANADONEWS – Lapangan Santiago, kompleks rumah jabatan Bupati Kepulauan Sangihe, Kamis (20/10), dipenuhi ratusan massa yang hendak menghadang salah satu pasangan calon bupati dan wakil bupati.
Aksi unjuk rasa berlangsung anarkis. Akibatnya, bentrok antara massa dan aparat dalam hal ini Kepolisian Sangihe (Polres) tak terhindarkan. Massa menyerang polisi dengan melemparkan batu dan kayu. Polisi berusaha menghadang massa. Untuk memukul mundur massa, polisi juga mengerahkan kendaraan taktis dan menyemprotkan water canon ke arah pengunjuk rasa.
Massa berhamburan menghindari semprotan air. Barisan polisi secara perlahan-lahan maju memukul mundur ratusan pengunjuk rasa hingga membubarkan diri dan meninggalkan lokasi.
Peristiwa ini merupakan salah satu bagian dari simulasi pengamanan Pilkada yang diselenggarakan Polres Sangihe.
Kapolres Sangihe AKBP Faisol Wahyudi SIK melalui Kabag Ops Kompol HO Bingku, menuturkan kegiatan simulasi pengamanan ini, menampilkan sejumlah skenario mengenai kemungkinan pontensi gangguan saat Pilkada Sangihe pada 2017 mendatang.
“Semuanya kami antisipasi dan praktikkan penanganannya di sini,” tuturnya. Dia menambahkan, simulasi merupakan salah satu upaya memberikan pemahaman SOP pengamanan bagi anggota polisi baik teori dan praktek. Agar mereka tidak ragu-ragu saat bertindak,” tandasnya.(Youngky)