AMURANG, MANADONEWS – Bangsa Indonesia adalah bangsa yang majemuk yang terdiri dari berbagai macam etnis, budaya, suku dan Agama. Kemajemukan itu juga berlaku di Kabupaten Minahasa Selatan. Dipungkiri atau tidak, kemajemukan itu bisa menimbulkan perbedaan yang beresiko konflik antar umat beragama.
Berbeda dengan beberapa daerah di Indonesia yang sudah tidak menjujung lagi toleransi dan kerukunan antar umat beragama, di Minsel hubungan antar umat beragama terjalin dengan baik. Ini tidak terlepas dari peran pemerintah Kabupaten Minsel yang dipimpin Christiany Eugenia Paruntu (CEP) – Franky Donny Wongkar dalam membina hubungan antar umat beragama sehingga tercipta suasana rukun dan damai.
Hal ini terlihat dengan diadakannya kegiatan olahraga bersama kerjasama antara Pemkab Minsel dengan Badan Kerjasama Antar Umat Beragama (BKSAUA), Jumat (3/2).
Bupati Christiany Eugenia Paruntu, SE dalam sambutannya mengatakan, bahwa Minsel saat ini berada dalam berbagai perbedaan Agama, keyakinan dan latar belakang. Namun, kita menjadi satu dalam kebersamaan dan semangat kekeluargaan.
“Sebagai pemerintah, saya menyambut baik dan memberi apresiasi kepada BKSAUA Minsel yang memprakarsai kegiatan jalan sehat antar umat beragama. Karna kegiatan ini merupakan wahana yang sangat baik untuk memperkuat komitmen dan semangat kita dalam mengembangkan kehidupan yang rukun dan damai antar umat beragama serta mewujudkan masyarakat yang sehat secara jasmani maupun rohani,” tegas Tetty sapaan akrab Bupati Minsel.
Selain itu, Tetty juga mengatakan bahwa Agama tidak untuk diperdebatkan atau dipertentangkan. Karena Agama merupakan suatu keyakinan yang dihayati dan Agama bukan sesuatu yang di luar dari kehidupan manusia. Tetapi diam dan hidup didalam diri manusia. Oleh karena itu, Agama akan berada didepan untuk menciptakan kerukunan dan perdamaian.
“Ingat, masyarakat saat ini sering terjebak dalam fanatisme sempit yang mengedepankan kepentingan sendiri. Hal ini harus dilenyapkan dari tanah Minahasa Selatan,” tegas CEP.
Sementara itu BKSAUA Minsel melalui Pdt. Rio Tumbelaka, STh mengatakan, maksud serta tujuan dilaksanakan kegiatan ini, untuk menjawab isu yang berkembang saat ini, sikap intoleransi beragama makin mendominasi kebebasan beragama, paham-paham radikalisme yang ingin menghancurkan kesatuan NKRI terus berkembang, melalui kegiatan ini kami mau menunjukan bahwa Minahasa Selatan adalah daerah yang anti akan hal-hal ini.
Hadir dalam kegiatan ini juga unsur Forkompimda Kapolres Arya Perdana, Pimpinan antar umat beragama, para Pejabat dan staf ASN Minsel.
(Devi. Karamoy)