Manado, ManadoNews – Bupati James Sumendap mengapresiasi prestasi di bidang akademik yang diraih putra Minahasa Tenggara (Mitra) Prof DR Zetly Estefanus Tamod SP MSi.
Di iusia yang masih muda Zetly telah mengukuhkan dirinya sebagai guru Besar/Profesor di bidang pertanian.
“Ini prestasi yang luar biasa yang harus diapresiasi, apalagi Prof Zetly Tamod merupakan asli dari Touluaan, Minahasa Tenggara yang pertama meraih gelar Profesor,” kata Bupati James Sumendap SH, saat menghadiri sidang terbuka Senat Universitas Sam Ratulangi Manado Pengukuhan Guru Besar/Profesor, Kamis (3/8/2017).
Sumendap pun berharap, kedepan ada yang bisa berprestasi seperti ini. “Saya harap, ada orang Minahasa yang berkiprah di Unsrat Manado maupun di Unima di Tondano yang akan mengikuti jejak Prof Tamod,” tandasnya.
Sementara, Prof DR Zetly Estefanus Tamod SP MSi usai pengukuhan menyampaikan, rasa syukur kepada Tuhan, karena bisa melewati semua ini dan ini adalah suatu anugerah terindah.
“Apa yang diraih ini merupakan anugerah terindah dari Tuhan bagi saya dan keluarga,” ujarnya.
Dia berharap, bagi pemerintah sekarang, mari sama-sama implementasikan undang-undang terkait dengan tanah dan konservasi air, karena kalau pemerintah daerah implementasikan itu, dengan cepat dijabarkan melalui Perda.
“Mulai dari tingkat Provinsi sampai pada tingkat Kabupaten/Kota, konservasi tanah dan air itu sangat penting, sehingga di Sulawesi Utara lahan kritis bisa kita atasi dan bisa menjawab apa yang didarapkan oleh pemerintah pada tahun 2030 nanti. Yaitu bisa pada posisi keseimbangan lahan kritis dan lahan yang tidak kritis,” kata Prof Zetly.
Di samping itu, sebagai guru besar yang paling muda, saya juga berusaha menyesuaikan diri dengan para senior.
“Selama berdirinya jurusan ilmu tanah, saya adalah profesor yang kedua,” ucap guru besar yang baru saja dikukuhkan. (Geri)