AMURANG, MANADONEWS – Dalam rangka memperingati HUT yang ke 12, Polres Minsel menggandeng Pemkab menggelar hajatan kawin masal. Sebanyak 100 pasang suami istri (pasutri) mengikuti acara kawin masal yang dilaksanakan di halaman Polres, Selasa (19/12).
“Kawin masal diselenggarakan Polres Minsel bersama Bhayangkari Cabang Minsel, bekerjasama dengan Pemkab Minsel melalui Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil,” ungkap Wakapolres Kompol Prevly Tampanguma SH.
Kapolres Minsel AKBP Arya Perdana SIK MSi, menyebutkan penyelenggaraan kawin masal salah satu program bakti sosial, untuk mewujudkan keluarga yang berkualitas, mandiri dan taat hukum.
“Ini merupakan bentuk kepedulian Polres Minsel di bidang sosial kemasyarakatan, guna mewujudkan ikatan suami istri yang sah, resmi. Pun, mewujudkan keluarga sebagai basis generasi berkualitas dan mandiri, selaku unsur penting dalam program pembangunan nasional,” ungkapnya.
Sementara itu, Bupati Minsel Christiany Eugenia Paruntu SE melalui Wakil Bupati Franky Donny Wongkar SH, mengapresiasi dan berterima kasih atas kepedulian Polres Minsel yang telah menyelenggarakan kegiatan ini.
“Selamat merayakan HUT ke-12 kepada seluruh jajaran Polres Minsel. Tuhan Yesus akan selalu menuntun setiap kerja dan karya, dalam memberikan pelayanan terbaik pada masyarakat,” ujarnya, sembari mengucapkan selamat berbahagia kepada seluruh pasangan pengantin baru, yang mengikuti pernikahan.
Kepala Disdukcapil Drs Corneles Mononimbar MM membeberkan, untuk pasutri yang paling tua yakni Bein Kambow (66) dan Mintje Pongajow (58). Sedangkan yang paling muda, yakni Amelia Kangiras (15) dan Yanti Lolong (24). “Untuk pasutri yang paling muda sudah ada izin orang tua, rekomendasi dari perizinan,” terangnya.
Sementara, salah satu pasutri yang enggan namanya disebutkan, berterima kasih kepada Polres dan Pemkab Minsel yang telah memfasilitasi pelaksanaan kawin masal. “Terima kasih juga kepada semua pihak yang sudah membantu, sehingga kami tercatat sebagai pasangan suami istri yang sah,” katanya.
Saat ditanya alasan memilih ikut program kawin masal, pasutri mengaku sudah malu pada masyarakat. Karena sudah tinggal serumah tapi belum ada ikatan resmi. “Biaya nikah sekarang mahal. Dengan program ini tentu membantu kami,” ujarnya.
(DArK)