Airmadidi, ManadoNews – Untuk memberikan antusias membaca bagi masyarakat yang ada di Kabupaten Minahasa Utara (Minut), menjadi keharusan dan kesiapan pemerintah. Ini disebabkan berdasarkan studi Most Littered Nation in the World 2016, minat baca di Indonesia menduduki peringkat 60 dari 61 negara. Rendahnya minat baca disebabkan beberapa faktor, satu diantaranya budaya masyarakat Indonesia yang masih didominasi budaya tutur.
Sementara itu, Kepala Dinas Kearsipan Minut, Maxiliam Tapada mengatakan, Pemkab Minut terus mengembangkan perpustakaan Desa di setiap Desa yang ada di Minut. Bahkan sampai saat ini sudah ada 49 Desa di Minut telah memiliki perpustakaan Desa.
“Tak hanya perpustakaan Desa kami juga menyiapkan perpustakaan keliling. Dengan adanya kedua sarana itu, minat baca warga Minut pada tahun kemarin sudah mulai meningkat dan itu terlihat dari catatan pengunjung yang datang ke perpustakaan,” ujar Tapada, Rabu (24/1).
Lebih lanjutnya, penyediaan perpustakaan Desa ini akan dilakukan pemerintah secara bertahap. Sebab, untuk penyediaan buku dan juga peralatan lainnya didapat dari bantuan Perpustakaan Sulut.
“Penyediaan buku ini dari Perpusnas dan Perpus Provinsi, kemudian disalurkan ke daerah sesuai permintaan pemerintah Daerah,” ungkapnya.
Disisi lain, Dinas Kearsipan Minut baru meresmikan Perpustakaan Desa di Desa Waleo Kecamatan Kema pada Selasa 23 Januari 2018 atas bantuan kerjasama Pemkab Minut dengan Perpustakaan Sulut. Oleh Perpustakaan Sulut pun memberikan bantuan berupa 982 buku berbagai pengetahuan dan ditambah 2 lemari buku.
“Adanya Perpustakaan di desa Waleo, berarti sudah semua desa di Kecamatan Kemas telah memiliki perpustakaan desa,” tambah Tapada.(aso)