TOMOHON, MANADONEWS – Penyebab terjadinya indikasi radikalisme adalah dendam, ketidak adilan, kesenjangan Sosial, kemiskinan, kebijakan yang tidak pro rakyat, interpretasi dan disinternalisasi terhadap norma dan ajaran, pemahaman terhadap penerapan Syariat Islam yang kurang, sikap yang muncul dengan Kondisi nyata dalam masyarakat sertra keinginan mendirikan Negara Islam di Indonesia.
Demikian dikatakan Danramil 1302-06/Tomohon Kapten Inf Sulistyo saat tampil sebagai narasumber pada Sosialisai Perkembangan Gerakan Radikal Terorisme di Indonesia dalam rangkaian kegiatan TMMD ke-103, bertempat di Kelurahan Pangolombian Kecamatan Tomohon Selatan, Selasa (23/10) malam.
Ia pun memaparkan korelasi korelasi kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) dengan kelompok teror lainnya di dalam dan luar negeri (Suriah/Irak).
MIT Pimpinan Santoso adalah Kelompok Jakarta, Kelompok Jabar, Kelompok Jateng, Kelompok Jatim, Kelompok Sulteng, Kelompok Sulsel, Kelompok Sumsel, Kelompok Bengkulu, Lampung, Banten, NTB dan Kelompok Kalimantan Selatan.
“Sementara jaringan Teror Luar Negeri yakni Kelompok Mujahidin Suriah, Mujahidin Irak, Mujahidin Turki dan Malaysia (Fasilitator/Transit),” tukasnya.
Sulistyo mengajak masyarakat meningkatkan kewaspadaan terhadap perkembangan situasi serta perhatikan setiap tamu atau orang asing yang berada di wilayah masing – masing.
Sosialisasi dihadiri pemerintah, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda dan elemen Pangolombian.
Yunita