Benny Ramdhani
SULUT,MANADONEWS,-.Menampik soal rumor yang lagi trend diperbincangkan oleh netizen di berbagai platform media sosial belakangan ini yang menyebutkan bahwa Senator asal Sulut, Benny Ramdhani (Brani) yang saat ini mencalonkan diri ke DPR-RI, lewat Partai Hanura dengan nomor urut 1, hendak dipasangkan dengan beberapa tokoh, untuk merebut kursi top eksekutif Provinsi Sulut, pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) 2020 mendatang adalah hoax belaka.
Benny Ramdhani, yang dikenal khalayak luas dengan jargonnya sebagi ‘Budak dan Babu Rakyat’ ini, tidak pernah mengeluarkan pernyataan untuk bertarung dalam perhelatan Pilgub mendatang.
Menurut Ketua BRANI CENTER BMR, Arman Mokoginta, bahwa Benny Ramdhani, yang akrab disapa sebagai Brani bersama timnya, saat ini masih fokus berkerja untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat Sulut di DPR RI.
“Setahu saya Bung Brani tidak pernah mengeluarkan pernyataan atau apapun terkait dengan Pemilihan Gubernur 2020 mendatang. BRANI masih fokus untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat sulut di senayan,” tegas Arman, Kamis (14/2/2019).
Bahkan menurut Arman, Senator asal Sulut yang dikenal vocal dan konsisten dalam berjuang bersama rakyat ini, dalam menanggapi soal kabar dirinya yang disandingkan dengan calon lain dalam perhelatan Pilgub nanti, itu adalah bentuk black campaign atau kampanye hitam, yang jelas-jelas diarahkan untuk menyerang Brani.
Hal demikian sengaja diarahkan untuk melemahkan dan mengganggu konsentrasi konsituen yang sudah menjatuhkan pillihannya untuk BRANI. Sehingga, menurut Arman, kabar tersebut sangat merugikan BRANI dan Tim.
“Dengan adanya kabar hoax itu, kami tim BRANI CENTER tetap berpikir bahwa BRANI serius dalam memperjuangkan amanah rakyat Sulut, dalam kontestasi Pileg 2019,” kata Arman.
Untuk itu, Arman berharap agar masyarakat jangan terpengaruh dengan isu hoax seperti itu.
“Kabar itu adalah black campaign atau kampanye hitam terhadap Bung BRANI. Ada pihak yang tidak menginginkan BRANI maju sebagai anggota DPR-RI. Siapa mereka, pastinya mereka bukan atau yang tidak mau menjadi ‘Budak dan Babu Rakyat’,” tandas Arman.
(Budy)