Kadis ESDM Sulut, Bach Tinungki. (foto/mn)
SULUT,Manadonews.co.id-.Pasca peristiwa Tambang Bakan di Kecamatan Lolayan Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) beberapa hari lalu yang telah memakan beberapa korban jiwa, Kepala Dinas ESDM Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) Bach Tinungki angkat bicara.
Ditemui di ruang kerjanya pada Kamis (28/2/2019) siang, Tinungki menyarankan agar lubang di gunung Superbusa tersebut alangkah baiknya di ditutup dan cari lokasi lain yang lebih aman.
“Dari pada menimbulkan korban jiwa. Saya sarankan lubang tersebut di tutup dengan cara diledakkan karena kondisi tanahnya labil dan berrongga,” ujarnya.
Dirinya menambahkan, pihaknya sudah beberapa kali turun sosialisasi dan pembinaan di wilayah ini.
“Memang tambang ini harus ada solusinya. Karena 10 ribu masyarakat Sulut bergantung hidup pada tambang. Pak Gubernur sudah berusaha mencari solusinya yang terbaik, yang salah satunya dengan membuat WPR agar masyarakat bisa lebih sejahtera,” tuturnya.
Dijelaskan, pihaknya tak permasalahkan masyarakat menambang yang penting jaga lingkungan dan jaga keselamatan diri.
“Jangan keasikan menambang tapi keselamatan tak terjaga” pungkasnya.
Dari data terakhir pada Jumat (1/3/2019) Pukul 11.00 Wita, sudah 28 korban yang berhasil dievakuasi, 8 diantaranya meninggal dunia. Sedangkan jumlah penambang yang berada di dalam lubang saat terjadi longsor diperkirakan sekitar 60 orang.
Saat ini tim penyelamat yang terdiri dari BPBD Bolmong, Basarnas, Polisi, TNI, PMI, Rescue JRBM, Masyarakat setempat masih terus berupaya mengevakuasi sisa korban yang terjebak didalam lubang. Dan untuk evakuasi pada hari ini dipastikan akan mulai dilakukan dengan menggunakan alat berat.
(stvn)
