MANADO,Manadonews.co.id-.Olahraga sepak bola sangat universal tanpa memandang agama dan suku. Namun menjangkau bagi semua kalangan tanpa memandang tua, muda, kaya maupun miskin. Semua bisa terlibat untuk mendukung timnya saat bertanding.
Tidak terbatas batas hanya orang dewasa saja. Namun saat ini banyak pula anak-anak ikut mendukung tim kesayangan saat bertanding.
Seperti Revaivel Kabuhung yang berusia 8 tahun dan masih duduk di kelas 3 SD Negeri 30 Manado. Pertama kali merasakan atmosfir gemuru teriakan ratusan suporter di Stadion Klabat Manado saat tim Sulut United menjamu Persiba Balikpapan dikandang sendiri.
Pada awalnya menjadi fans klub sepak bola sejak masih kecil mengikuti hobby dari orang tua yang sejak lama menjadi supporter fanatik dari salah satu klub Italia.
“Moment mendukung tim kesayangan tidak hanya sebatas klub eropa saja. Hadirnya klub Sulut United membuat Vaivel belajar mensupport team lokal Juga,” ujar Achonk Kabuhung.
Keinginan Vaivel untuk mensupport team Sulut United terlihat saat ia duduk ditribun sebelah utara. Beberapa kali dia duduk lalu berdiri lagi serta mahir mendentumkan alat musik drum memberi semangat buat tim kesayangan.
Ia terlihat berteriak histeris saat para pemain tuan rumah mencetak gol.
“Semoga Sulut United bisa eksis dan mampu bersaing tim-tim elit lainnya di Indonesia,” ujar Veival penuh semangat.
(Ben)