Tombulu, Manadonews.co.id – Injil
yang berbicara penghakiman terakhir merupakan khotbah terakhir Yesus Kristus kepada murid-murid sebelum penyaliban.
Demikian khotbah Pdt. Veronica Sendow, S.Teol, ketika memimpin ibadah Minggu (12/7/2020) pagi, GMIM Alfa Omega Rumengkor, yang disiarkan langsung melalui live streaming facebook dari gedung gereja.
Pembacaan alkitab, Matius 25: 31-46, dengan judul “Penghakiman terakhir”.
“Yesus menggunakan banyak perumpamaan dalam pelayanan termasuk narasi akan mengumpulkan semua bangsa di hadapanNya dan memisahkan mereka seperti gembala memisahkan domba dan kambing,” jelas Pendeta Veronica Sendow.
Kata-kata Yesus ketika itu sulit diterima murid-muridNya. Di saat bersamaan banyak orang mulai meninggalkan Yesus jelang penangkapan.
“Yesus menyatakan secara tegas dan pasti bahwa ciri-ciri orang Kristen sejati adalah orang yang punya kemampuan melakukan perbuatan kasih, melakukan kebaikan dengan tulus dan ikhlas tanpa pamrih,” tutur Pendeta Veronica.
Yesus juga, tambah Pendeta Veronica, memberi diri bagi orang-orang miskin dan terpinggirkan.
“Santa Theresa dari Calcuta memilih melayani orang miskin, orang sakit dan orang-orang yang butuh sentuhan. Santa Theresa merupakan simbol cinta kasih,” terang Pendeta Veronica.
Santa Theresa adalah sosok yang memiliki rasa kemanusiaan tinggi mengutamakan kepentingan orang lain dari pada kepentingan diri sendiri.
“Santa Theresa adalah sosok teladan,” tandas Pendeta Veronica.
Reaksi berbeda ditunjukkan kelompok domba dan kelompok kambing terhadap ucapan Yesus. Keduanya mengantisipasi
penghakiman dengan cara berbeda.
Kelompok domba tidak pernah mencatat perbuatan baik mereka, tanpa pamrih dan tidak mengharapkan balas budi.
“Sementara kelompok kambing selalu mengingat perbuatan baik mereka,” tukas Pendeta Veronica.
Melakukan perbuatan baik kepada sesama pada hakekatnya telah melakukan kehendak Tuhan Yesus Kristus.
“Jemaat harus terus menabur kasih Allah dalam setiap persekutuan keluarga, gereja, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara,” jelas Pendeta Veronica.
Di masa sulit akibat pandemi Covid-19 menerpa dunia termasuk negara Indonesia di dalamnya Provinsi Sulawesi Utara dan Kabupaten Minahasa, umat harus kuat dan serahkan segala pergumulan kepada Tuhan.
“Lakukan terus kebaikan dan kasih niscaya masyarakat bangsa Indonesia akan melewati kesulitan berubah menjadi kebaikan,” pungkas Pendeta Veronica.
(YerryPalohoon)