Manado, MANADONEWS –
Oknum Guru SMA Motoling diduga memegang payudara siswa, viral di media sosial Facebook, Senin (11/10) dinihari.
Netizen dikejutkan dengan postingan akun FB inisial YBD disalah satu grup komunitas.
Di situ, akun YBD memuat dua postingan yang berbeda dengan 4 foto, yang sebagai bukti-bukti dari kelakuan seorang oknum guru SMA Motoling yang diduga memegang payudara siswa ketika Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) berlangsung.
Hal ini mendapat respon keras dari sejumlah pihak. Salah satunya Anggota DPRD Sulut Sandra Rondonuwu.
Legislator PDI Perjuangan Dapil Minsel – Mitra ini mengatakan jika berita ini benar, yang bersangkutan harus dipecat.
“Kalau berita ini benar bahwa benar guru tersebut melakukan tindakan seperti itu maka menurut saya harus segera di berhentikan karena pertama dia melakukan kejahatan dalam bentuk pelecehan seksual,” terang Rondonuwu di Manado Senin (11/10).
Karena, kata Saron sapaan akrabnya, seorang guru harusnya menjadi teladan, menjaga wibawa sebagai guru tapi tidak dilakukan.
“Harusnya Kepala Sekolah yang ada di situ segera melaporkan karena ini tindakan pelecehan terhadap murid, dan hal-hal ini tidak boleh dibiarkan,” ujar Saron.
Lebih tegas lagi Saron mengatakan apa yang terjadi dengan tindakan ini dapat menimbulkan shock berat bahkan bisa depresi dan trauma bagi siwa yang ada.
“Jangan ada kata ampun bagi pelaku pelecehan seksual, harus di pecat dan pidanakan,” tegasnya.
Terkait viralnya video tersebut di media sosial, Dinas Pendidikan Daerah Provinsi Sulawesi Utara langsung bertindak.
“Menunggu hasil Berita Acara Pemeriksaan (BAP) antara yang bersangkutan, kepala sekolah dsn orang tua siswa melalui Kacabin Minsel,” singkat Kepala Dinas Pendidikan Daerah Sulut dr. Grace Punuh, M.Kes, kepada Manadonews.co.id.
Sementara itu, Kepala Cabang Dinas Pendidikan di Kabupaten Minsel, Max Lengkong, menyebutkan jika dilihat dari gambar yang beredar, memang benar guru dari sekolah yang ada di daerah tersebut.
“Yang pasti, kalau lihat di foto yang viral, memang tidak menunjukan identitas sekolah, tapi bisa dipastikan bahwa itu salah satu SMA yang ada di Motoling. Dilihat juga dari wajah, guru berasal dari situ,” katanya.
Namun demikian, Max menyebutkan jika pihaknya tidak bisa langsung memberikan vonis, jika kejadian seperti yang ada di gambar itu adalah benar pelecehan seksual, ataupun hanya direkayasa. Untuk itu, pihaknya akan melakukan klarifikasi atau pemeriksaan terhadap oknum guru tersebut.
“Untuk mencari bukti otentik apakah betul yang bersangkutan itu, yang terlibat itu akan kita panggil. Besok kita sudah panggil untuk diklarifikasi,” tandasnya.
(Youngky)