Manado – Tidak banyak wanita yang menekuni olah raga catur di Indonesia karena selain memerlukan kesabaran dan taknik yang bisa menguras energi, olah raga ini umum ditekuni sebagian besar orang dewasa. Bahkan kalangan wanita hanya segelintir saja yang mampu meraih prestasi, sebut saja Irene Kharisma Sukandar adalah seorang pecatur Indonesia pertama yang berhasil menyandang gelar Master Internasional terhitung mulai 2014.
Namun bagi Maria Angkouw menekuni hobi olahraga yang sangat tidak milenial, yakni catur.
Namun, Maria Angkouw (16), yang mulai suka dan menekuni olah raga asah otak ini sejak usia 5 tahun.
“Opa yang mengajarkan saya catur dan mulai dari situ saya tertarik bermain catur. Beberapa prestasi yang sudah diraih tahun 2019 Juara 2 Kejurnas Catur Junior di Ambon, mengukir sejarah dalam perhelatan Porprov 2022 di Bolmong dengan meraih 2 medali emas dan terakhir kejuaranan catur klasik di Tangerang meraih juara 1,” ujar gadis kelahiran
Manado 11 Desember 2005 saat diwawancarai wartawan Manadonews.co.id di sela kegiatan Yulius Selvianus Komaling (YSK) Rolling Chess di Pasar Pinasungkulan Karombasan, Kamis (10/8/2023) lalu.
Saat ini Maria Angkouw masuk dalam Tim Putri Pra PON Sulawesi Utara akan mengikuti Pra Kualifikasi di Bandung September 2023 mendatang.
“Saya akan maksimal agar bisa lolos ke PON Aceh-Medan Tahun 2024,” kata Maria, sembari menambahkan untuk target ke depan akan sering mengikuti kejuaraaan nasional maupun internasional dan mampu meraih ratting lebih tinggi agar bisa meraih gelar Master Nasional (MN).
(BenyaminAlfonso)