Melbourne, Manadonews.co.id – Di dasari pada kebersamaan dan rasa saling mendukung sebagaimana semboyan ‘Si Tou Timou Tumou Tou’ yang diajarkan pahlawan nasional Sam Ratulangi, warga perantau asal Sulawesi Utara yang tinggal di Melbourne Australia terus menunjukkan kekompakan.
Saat menggelar pertemuan pada Sabtu, 12 April 2025, terlihat memang kebersamaan dan kekompakan warga Kawanua khususnya yang berasal dari seputaran Kota Tondano. Mereka saling menopang dan mendukung sebagai saudara mengingat mereka hidup di negara lain jauh dari kampung halaman.
Perkumpulan warga yang berasal dari Tondano Minahasa yang dinamakan Tondano Club Melbourne (TCM) sendiri, sudah terbentuk dan saat ini sudah pada pengurus periode kedua.
Jerry Pontonuwu yang didaulat sebagai ketua kali ini menyatakan kesiapannya untuk memikul tanggung jawab yang tentunya meminta dukungan dan kerjasama seperti yang sudah dilakukan pada waktu sebelumnya.
“Mohon dukungannya, mari bersama sama kita jadikan perkumpulan Tondano ini untuk saling membantu dan bekerja sama,” ujar Jerry Pontonuwu, tuama asal Desa Kayuroya, Kecamatan Lembean Timur, Kabupaten Minahasa.
Didaulat sebagai penasehat dan sebagai salah satu sesepuh, Lucky Lexy Kalonta ikut menyampaikan saran dan usul untuk kemajuan bersama.
“Kami memberikan apresiasi kepada pimpinan yang lama di bawah pimpinan ketua bapak Roy Moniaga, perkumpulan ini berjalan baik dan kini beliau dipercaya sebagai penasehat maka tentunya kedepan kita tetap akan saling mendukung dan terus bersatu untuk berbagai tujuan dan program yang baik ke depan,” tukas Lucky Kalonta.
Dengan komposisi saat ini, Tondano Club Melbourne sebagai penasehat oleh Lucky Lexy Kalonta bersama Roy Moniaga dan Benny Lompoliu. Jajaran pimpinan sebagai ketua Jerry Pontonuwu, wakil ketua Viktor Popon Lalamentik, sekretaris Eldy Maerah dan bendahara Kelly Korua.
Hadir dan mendoakan pengurus yang terbentuk Pdt Maerah, Pdt Hence Karamoy, Pdt Morris Mumu dan istri, Pdt Sandy Mantiri, serta Ev Sherly Mentang, dihadiri warga asal Tondano dan kerabat Kawanua lainnya.
Kegiatan dilanjutkan dengan makan bersama dengan menu tinoransak dan menu dari Minahasa, nyanyi nyanyi lagu daerah, bersenda gurau, foto bersama, dan tentunya hal menarik bagian akhir dari warga Minahasa yakni babungkus.
“Nda lengkap kalo nda ba bungkus,” ucap Viktor Popon Lalamentik, tuama dari Touliang Oki, Tondano.
(Hence Karamoy)