MITRA,MANADONEWS.CO.ID- Kepala Staf Daerah Militer (Kasdam) XIII/Merdeka Brigjen TNI Yustinus Nono Yulianto bersama Kapolda Sulut Irjen Pol Roycke Harry Langie dan Wakil Gubernur Sulut Victor Mailangkay melaksanakan tatap muka dengan masyarakat pasca perkelahian antar kelompok anak muda Desa Watuliney dan Desa Molompar di Gereja GMIM Silo Desa Watuliney Kecamatan Belang, Kabupaten Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara, Senin (1/12/2025).
Kehadiran Kasdam XIII/Merdeka Brigjen TNI Yustinus Nono Yulianto yang mewakili Pangdam XIII/Merdeka Mayjen TNI Suhardi bersama Forkopimda Provinsi Sulut ini merupakan langkah penting dalam upaya meredam konflik, memfasilitasi mediasi, dan menciptakan kembali situasi yang aman dan damai di wilayah Provinsi Sulawesi Utara khususnya di Kabupaten Minahasa Tenggara.
Dalam sambutannya, Wakil Gubernur Sulut Victor Mailangkay mewakili Gubernur Sulut Yulius Selvanus mengingatkan kepada masyarakat bahwa 1 Desember 2025 adalah awal bulan terakhir tahun ini.
“Saya mengajak semua untuk menyambut suasana damai dan sukacita Natal, serta mengakhiri tahun 2025 dengan hati yang gembira dan penuh pengharapan,” ujarnya.
Dia mengatakan bahwa, dialog yang dilaksanakan ini merupakan kesempatan penting untuk memfasilitasi penyampaian pesan dari Bapak Gubernur Sulut dan mendengarkan langsung masukan dari masyarakat untuk menjaga stabilitas di wilayah Sulawesi Utara.
“Kegiatan ini dihadiri langsung Ketua Sinode GMIM dan para tokoh-tokoh penting lainnya, sehingga ini menjadi kesempatan baik untuk mendengarkan langsung suara masyarakat, yang kemudian akan menjadi dasar dalam mengambil langkah-langkah tepat demi meredam potensi gejolak serta menjaga stabilitas keamanan dan keselamatan warga Minahasa Tenggara khususnya, dan Sulawesi Utara pada umumnya,” ungkapnya.
Pada kesempatan itu, Wakil Gubernur Sulut juga menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada masyarakat yang tetap mengedepankan kasih dalam menghadapi setiap persoalan, yaitu kasih kepada Tuhan dan kasih kepada sesama.
Sementara itu, Kasdam XIII/Merdeka Brigjen TNI Yustinus Nono Yulianto dalam arahannya menekankan bahwa konflik internal merupakan ancaman yang lebih berbahaya daripada ancaman eksternal, dan persatuan adalah kunci kekuatan suatu bangsa. Ia menyampaikan pesan kuat tentang pentingnya persatuan dan bahaya konflik internal dengan menggunakan contoh sejarah Kerajaan Sriwijaya dan perjuangan Kemerdekaan Indonesia.
“Kita harus belajar dari sejarah. Kerajaan Sriwijaya runtuh bukan karena serangan luar, tetapi karena konflik internal. Begitu pula perjuangan merebut kemerdekaan awal nya dilakukan secara terpisah oleh daerah-daerah, namun ketika lahir Sumpah Pemuda dan Kebangkitan Nasional, seluruh tokoh masyarakat, tokoh agama, dan pemuda bersatu, sehingga kita berhasil merebut kemerdekaan. Dari sini kita belajar, konflik hanya membawa kerugian, dan persatuan selalu menghasilkan kebaikan,” ungkapnya.
Dia juga menekankan pentingnya menjaga reputasi Sulawesi Utara sebagai daerah dengan tingkat toleransi yang tinggi.
“Saya mohon jangan sampai Provinsi kita tercoreng hanya karena kejadian seperti ini. Mari kita tunjukkan bahwa nilai-nilai toleransi itu benar-benar hidup di tengah masyarakat,” ujarnya.
Kasdam berharap setelah kejadian ini semua pihak dapat bersama-sama menciptakan situasi yang kondusif. Hal ini dilakukan untuk mendukung kerja keras Gubernur, Kapolda, dan pemerintah daerah dalam memajukan dan mengubah daerah ke arah yang lebih baik.
“Partisipasi masyarakat dengan menjaga keamanan dan kedamaian di lingkungan masing-masing sangat penting agar roda pemerintahan dapat berjalan dengan lancar,” tandasnya.
Pertemuan ini juga turut dihadiri Danrem 131/Santiago Brigjen TNI Martin Susilo Martopo Turnip, Wakapolda Sulut Brigjen Pol Awi Setiyono, Asintel Kasdam XIII/Merdeka Kolonel Arh Hardi Purwanto, Kasiintel Kasrem 131/Santiago Kolonel Inf Denver Micha Harriadhy Napu, Dirpamobvit Polda Sulut Kombes Pol Ferry Raymond Ukoli, Dirsamapta Polda Sulut Kombes Pol Moh. Zamronu, Dansat Brimob Polda Sulut Kombes Pol Agung Anggoro, Dandim 1302/Minahasa Letkol Inf Bonaventura Santoso, Dandeninteldam XIII/Merdeka Letkol Inf Hendra Syaputra, Wakapolres Mitra Kompol Melky Sedik Makawaehe, Dantimintel Korem 131/Santiago Mayor Cba Selfianus, Bupati Minahasa Tenggara Ronald Kandoli, Wakil Bupati Minahasa Tenggara Fredi Tuda, Pjs. Ketua Badan Pekerja Majelis Sinode GMIM Pdt. Adolf K. Wenas, Ketua Ormas Panji Josua Sinode GMIM James Sumendap, jajaran Pemerintah Kecamatan dan Desa Kabupaten Minahasa Tenggara, para Tokoh Agama, Tokoh Pemuda dan Tokoh Masyarakat serta para tamu undangan. (Regina.TS)












