Tombulu, Manadonews.co.id – Suasana khidmat dan penuh sukacita menyelimuti ibadah jemaat Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM) Alfa-Omega Rumengkor di hari Minggu Adven kedua ini.
Ratusan jemaat memadati gereja dalam ibadah Minggu pagi sesi pertama, 7 Desember 2025, dimulai pukul 06.00 WITA.
Ibadah yang mengambil tema sentral “Bangkitlah, menjadi Teranglah!” dipimpin dengan penuh semangat oleh Pdt. Friskie Anggelia Palandi, S.Th.
Pembacaan Alkitab sesuai MTPJ GMIM berfokus pada Yesaya 60: 1-7, yang mengangkat judul “Kemuliaan Sion yang akan datang.”
Ayat-ayat ini menjadi landasan bagi jemaat untuk merefleksikan kembali semangat hidup dan harapan di tengah tantangan.
Dalam khotbahnya yang kuat dan inspiratif, Pendeta Friskie Palandi secara lugas menyentuh realita kehidupan yang tak bisa dilepaskan dari godaan, ujian, tantangan, dan pergumulan.
Ia menyoroti kecenderungan banyak orang, termasuk umat percaya, untuk menyerah dan mempertanyakan Tuhan di tengah badai kehidupan.
“Hidup tak bisa menghindari godaan, ujian, tantangan dan pergumulan,” ujar Pdt. Friskie. “Namun, bagaimana orang percaya menghadapi setiap tantangan kehidupan? Realita menunjukkan banyak orang menyerah, bahkan kadang kita masih bertanya kepada Tuhan, mengapa menerima banyak permasalahan hidup.”
Ia menarik perbandingan dengan pengalaman umat Israel yang meskipun bangsa pilihan Allah, namun kerap menghadapi penindasan.
Masa pembuangan di Babel dan kekecewaan saat kembali ke Yerusalem yang tinggal puing menjadi gambaran nyata hilangnya semangat dan harapan.
Melalui perikop Yesaya, Pdt. Friskie menyampaikan bahwa Allah sendiri hadir sebagai sumber pembebasan dari penderitaan dan keputusasaan.
Nabi Yesaya tampil menyampaikan kabar baik dan kabar sukacita bahwa Tuhan akan memulihkan umat-Nya.
“Tuhan menyatakan firman harapan, agar orang Israel bangkit dari kehancuran dan keputusasaan. Allah sendiri yang memulihkan,” tegasnya.
Janji pemulihan itu meliputi bimbingan untuk keluar dari kejahatan dan kegelapan, pengumpulan kembali keluarga yang tercerai-berai, serta pengembalian kehidupan sosial dan ekonomi.
Inti pesan khotbah ini adalah penekanan pada keyakinan bahwa umat tak akan pernah dibiarkan oleh Tuhan, sebab “Janji Tuhan itu pasti!”
Ibadah ini menjadi momentum yang membangkitkan semangat baru bagi jemaat untuk bangkit dari setiap kekecewaan.
Menghadapi perayaan kelahiran Tuhan Yesus di masa Adven, Pendeta Friskie mengajak jemaat untuk mengamalkan tema ibadah secara nyata.
“Jadilah terang Kristus, melalui perayaan kelahiran Tuhan Yesus umat Kristen jadi alat kesaksian dan jadi berkat,” serunya.
“Di Minggu Adven menanti kedatangan Tuhan Yesus, marilah kita melakukan introspeksi diri, melakukan yang dikehendaki Tuhan. Tuhan Yesus memberkati umatNya!”
Kekhusyukan ibadah diselingi dengan puji-pujian yang indah dan menyentuh, baik sebelum maupun sesudah khotbah, yang dibawakan secara bergiliran oleh kolom, rukun, dan keluarga, semakin mempererat ikatan persaudaraan dan sukacita rohani jemaat GMIM Alfa-Omega Rumengkor.
(Jerry)












