MINSEL, MANADONEWS – Pengelolaan sampah masih menjadi persoalan di berbagai wilayah. Namun di Desa Teep, Kecamatan Amurang Barat, Kabupaten Minahasa Selatan masyarakatnya berhasil mengolah sampah menjadi suatu keuntungan.
Desa Teep melalui Badan Usaha Milik Desa (BUM Des) melakukan inovasi melalui pengelolaan bank sampah. Program ini sendiri semakin dilirik oleh nasabah.
Penjabat Hukum Tua desa Teep, Grace Sangian SE MM, mengatakan program ini sudah dilaksanakan sejak 2017. Tujuan program ini untuk kesehatan lingkungan.
“Konsep bank sampah ini lahir karena kami melihat ada yang menarik dari konsep bank sampah, kami melakukan kolaborasi dengan DLH Kabupaten bersama dengan perbankan. Program ini dilengkapi dengan adanya buku rekening,” kata Sangian, Rabu (2/10).
“Selain penyelamatan lingkungan ada konsep menabung, kemudian biasanya bayar retribusi per bulannya. Program ini dari sampah dan kembalinya uang,” jelas Sangian.
Sampah akan ditimbang dan ditaksir nilainya sesuai harga di pasaran atau pengepul, lalu nilai uang itu yang akan dimasukan ke rekening nasabah.
Dengan program yang menguntungkan ini, jumlah nasabah bank sampah Desa Teep terus meningkat, dan berasal dari masyarakat Desa Teep, dan beberapa perusahaan di sekitar desa.
Berdasarkan data dari pengelola, sampai bulan Sepptember 2019, jumlah nasabah bank sampah mencapai lebih dari 45 orang.
Adapun sampah yang dikoleksi untuk diuangkan berupa berupa sampah plastik, kertas, stryrofoam, kardus dan kemasan botol minuman bekas pakai.
(DArK)
