
MELONGUANE, MANADONEWS – Tongkat kepemimpinan Bupati Kabupaten Kepulauan Talaud Sri Wahyumi Maria Manalip tak terasa telah memasuki usia dua (2) tahun, tepat Kamis (21/7) kemarin.
Seolah mengikuti karakteristik wilayah, selang dua tahun ini, tak sedikit gelombang pun bukti terjal, menghadang bahkan menghantam komitmen bupati SWM dalam membangun rumah perubahan di bumi Porodisa.

Namun yang mengesankan, setiap badai bukan dihindari, sebaliknya diselami sebagai tantangan yang harus dihadapi dalam sikap dan semangat pengabdian yang tulus.
“Saat kita menjadi pemimpin, saat itu juga kita wajib menyematkan prinsip rela berkorban, tahan terhadap setiap cobaan di dalam sanubari. Karena sejatinya pemimpin itu adalah mengabdi kepentingan masyarakat sebagai wujud dari setia akan janji,” ujar SWM dalam setiap kesempatan.
Tidak mengherankan jika prinsip pengabdian itu membuat setiap gebrakan inovatif Bupati yang sangat sering menyapa warga secara langsung, dari Tinonda sampai Napombaru ini, mendapat apresiasi luar biasa dari pelbagai elemen Talaud.
Meski banyak banyak pekerjaan yang harus dilakukan, harus diakui telah banyak perubahan di Talaud selama dua tahun kepemimpinan Bupati perempuan pertama di Talaud ini.
Roda pemerintahan masih terus berputar. Dan dalam masa itu akan terus mendampingi tugas pengabdian beliau, aroma kritikan, sindiran serta sikap – sikap pesimistis. Tetapi sebagaimana gaya khas kepemimpinan yang ditunjukkan selama ini, semua itu akan ditanggapi Bupati SWM dengan kerja dan membangun untuk membawa daerah menuju perubahan yang lebih baik dan lebih maju.
“Setiap kritikan itu pasti ada. Tapi bagi saya jauh lebih penting lagi bagaimana selalu berpikr positif, berdoa dan bekerja, pro aktif membangun daerah. Dan itu yang telah dan akan terus saya lakukan sebagai wujud nyata dari ikrar saya saat bersedia mengemban amanah di atas pundak,” papar Bupati yang sering menyetir kendaraan sendiri saat melakukan peninjauan lapangan.