Manado – Pengurus Cabang (Pengcab) Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (KAGAMA) Kota Manado merayakan Hari Ulang Tahun ke-2.
Perayaan secara sederhana menerapkan protokol kesehatan dilaksanakan di Heine Hotel dan Restoran di Jalan Sam Ratulangi Manado, Kamis (21/10/2021) sore.
Santai dengan minuman dan makanan ringan, dalam perayaannya, KAGAMA Manado turut mengenang Almarhum Ir. Lilik Yuliarso, yang meninggal beberapa bulan lalu.
Almarhum Ir. Lilik Yuliarso memiliki kontribusi terhadap KAGAMA Manado. Kalau tak ada Lilik, mungkin tidak terbentuk KAGAMA Manado.
Ketua KAGAMA Manado, Taufik Manuel Tumbelaka, mengatakan kegiatan HUT ke-2 KAGAMA Manado sengaja dirayakan untuk mengenang Almarhum Ir Lilik Yuliarso.
“Kontribusinya luar biasa. Kalau almarhum tak tekan saya, mungkin KAGAMA Manado tidak hadir,” jelas Taufik Tumbelaka.
Pengurus dan anggota KAGAMA Manado yang hadir pada perayaan HUT ke-2 ini, ikut mengambil waktu sejenak memberikan penghormatan kepada Almarhum Lilik Yuliarso dengan melakukan hening cipta.
Koordinator kegiatan 2 tahun KAGAMA Manado, Drs. Agus Santoso Budiharso, BSc, MSc, sedikit membeberkan jasa Almarhum Lilik.
“Beliau itu sangat sederhana. Demi KAGAMA Manado, ke Manado dari Bitung hanya memakai motor. Tak pernah mengeluh, tulus kontribusinya bagi KAGAMA Manado,” tukas Agus Santoso Budiharso.
“Ya, mudah-mudahan dengan dorongan seperti itu KAGAMA Manado, tak hanya begini, kita hidupkan kita isi dengan berbagai kegiatan positif, bantu kepada masyarakat, maupun dalam rangka pengembangan diri kita,” terang Budiharso.
Mensyukuri dua tahun berdirinya KAGAMA Manado, juga dilakukan pemberian penghargaan dan pembagian masker kepada sejumlah wartawan, yang dinilai memiliki andil hadirnya KAGAMA Manado.
Empat wartawan yang mendapat piagam tersebut, yakni Stenly “Scott” Lonteng, Jerry Palohoon, Ryo Noor dan Chris Lompoliuw.
Diketahui, semenjak KAGAMA Manado terbentuk, sudah 20 lebih kegiatan dilaksanakan. Di antaranya, saat pandemi Covid-19, KAGAMA Manado menyalurkan 10.000 masker kepada lanjut usia dan jurnalis di Sulut.
“Kita tekankan kita tidak main APBD. Kita main pertemanan. Pakai bantuan dari teman yang memiliki koleha di luar. Kita kumpul itu baru kita buat kegiatan,” tegas Taufik Tumbelaka.
Pemilihan rumah kopi bukan tanpa alasan. Pasalnya, KAGAMA Manado ‘lahir’ dari rumah kopi pada 21 Oktober 2019.
(***/JerryPalohoon)