Manado, MANADONEWS –
Pelatihan Kepemimpinan Administrator dan Kepemimpinan Pengawas (PKA-PKP) resmi ditutup, Kamis (21/10) di Auditorium Mapalus Kantor Gubernur Sulut.
Para peserta yang telah menyelesaikan pelatihan diminta dapat menjadi agen perubahan dan selalu menjadi inovator. Merealisasikan potensi dan kemampuan dalam tugas pengabdian selaku Aparatur Sipil Negara (ASN) di Provinsi Sulawesi Utara.
Pun, Pelatihan Kepemimpinan Administrator menghasilkan Ni Luh Putu Ani Cahyani S.TTP. M.Si sebagai peringkat terbaik. Kabag Rumah Tangga, Biro Umum Setdaprov Sulut ini menjadi yang teratas dari total keseluruhan 25 peserta PKA.
Sebelumnya, sosok yang akrab disapa Putu Ani ini meluncurkan aplikasi GBU atau Guest Book Ula, saat Soft Launching Proyek Perubahan “ULA KRING”, “GBUla”, dan ULA BOOST, beberapa waktu lalu.
Guest Book Ula yang dibuat Putu Ani merupakan digitalisasi buku tamu dengan menerapkan Scan QR Code bagi tamu/Undangan pada suatu kegiatan, yang dilakukan secara mandiri dengan menggunakan “Smartphone”.
Saat menutup kegiatan, Gubernur Olly Dondokambey yang diwakili Asisten III Asiano Gemmy Kawatu punya optimisme tersendiri dalam aktualisasi pembangunan daerah kedepan.
Gubernur Olly beralasan, tuntutan tugas semakin kompeten, berkualitas, profesional, sekaligus semakin kapabel dalam mengemban seluruh jabatan yang dipercayakan.
“Untuk itu, perlu dipahami kembali bahwa semua aparatur, terlebih pejabat struktural pemerintah terus dituntut memiliki kompetensi kepemimpinan operasional dalam memimpin satu unit kerja,”
“Yaitu kemampuan untuk merancang suatu perubahan dan memimpin Perubahan tersebut etika publik pada nilai-nilai norma moralitas dan bertanggung jawab dalam suatu unit di instansi,” ungkap Gubernur Olly.
Selain itu, Aparatur tersebut wajib membuat perencanaan pelaksanaan dalam setiap aspek untuk kegiatan kegiatan di tempat kerja. Bahkan melakukan kolaborasi secara internal dan eksternal dalam organisasi secara efektivitas dan efisiensi untuk pelaksanaan kegiatan di masing-masing unit kerja.
“Juga melakukan inovasi sesuai bidang tugas dan mengoptimalkan seluruh potensi sumber daya internal dan eksternal organisasi. Dalam implementasi kegiatan suatu unit kerja dengan menunjukkan optimalisasi indikator-indikator kualitas dan kemampuan,” jelasnya.
Sementara itu, Gammy Kawatu mengharapkan para pejabat yang mengikuti PKA tidak berpuas diri.
“Apalagi kedepan tuntutan tugas semakin kompeten, berkualitas, profesional, sekaligus kapabel,” pesan Kawatu.
Kawatu yakin peserta pelatihan telah memiliki kompetensi dan profesionalitas ketika kembali ke lingkungan tugas.
“Profesional ketika kembali ke lahan pengabdian sehingga membantu menjalankan roda pembangunan dan pemerintahan di daerah,” pungkasnya.
Sebelumnya, Kepala BPSDM Provinsi Sulut Drs. Marhaen Royke Tumiwa dalam laporanny, para peserta PKA dan PKP telah berusaha mengikuti pembelajaran dan menghasilkan apa yang menjadi inovasi melalui Expo Perubahan.
“Mudah-mudahan itu sebagai jawaban atas perubahan dan mereka mengatakan janji mereka bahwa mereka ini hebat dari pertanyaan awal, ketika mereka mengikuti pelatihan kepemimpinan administrator maupun pelatihan kepemimpinan pengawas di kampus BPSDM Provinsi Sulawesi Utara,” tutur Tumiwa.
“Ketika mereka melakukan proses pembelajaran ini disamping aplikasi yang mereka sudah buat, para peserta pelatihan juga telah mendapatkan suatu pengembangan kompetensi dan bangga melayani bangsa hari ini dan nanti,” tandasnya.
Kegiatan ini dihadiri Kepala BKD Provinsi Sulut Dr Femy Suluh MSi beserta para Wiidyaiswara.
(Youngky)