Manado – Masyarakat Sulawesi Utara terutama warga Minahasa dan sekitarnya patut bersyukur dan berbangga.
Pasalnya, monumen/patung penginjil Johann Gottlieb Schwarz yang baru yang akan dipasang di lokasi sebelumnya di depan GMIM Schwarz, Langowan, sementara dalam perjalanan menuju Pelabuhan Bitung dari Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya menggunakan kapal Tanto Salam.

Hal ini berdasarkan informasi langsung dari koordinator pengadaan monumen, Drs. Ferdinand Mewengkang, MM, kepada wartawan Manadonews, Kamis (25/11/2021).
“Puji Tuhan, patung Schwarz diangkut menggunakan kontainer sudah berangkat dari Yogya ke Surabaya kemarin dulu, sekarang dalam perjalanan menuju Pelabuhan Bitung. Estimasi tiba paling lambat 30 November 2021. Mudah-mudahan jika Tuhan berkenan sebelum Natal sudah diresmikan,” jelas Ferdinand Mewengkang.
Perlu diketahui, monumen penginjil Johann Gottlieb Schwarz yang lama telah dipindahkan ke kompleks makamnya di Desa Wolaang, Kecamatan Langowan Timur, tidak jauh dari lokasi monumen sebelumnya.

Proses pemindahan monumen, Sabtu 11 September 2021 lalu, disaksikan oleh panitia pembangunan monumen pada 2006 lalu, yakni Dany Rindengan dan Jantje Sondakh, serta ketua jemaat GMIM Schwarz, Pdt. Vera.
Ferdinand Mewengkang ketika itu menjelaskan, sebagai gantinya di tempat yang sama akan dibangun monumen/patung Johann Gottlieb Schwarz yang baru terbuat dari tembaga merupakan sumbangan pribadi dari Letjen (Purn) Prabowo Subianto.
“Sumbangan pribadi dari bapak Letjen Purnawirawan Prabowo Subianto. Beliau menugaskan bapak Mayjen Purnawirawan Glenny Kairupan untuk proses pengangkutan hingga pemasangan monumen yang baru nanti,” terang Ferdinand Mewengkang.
Mantan pejabat eselon 2 Pemprov Sulut ini, menambahkan monumen Schwarz yang baru dibuat oleh seniman patung terkenal dari Yogyakarta bernama Dunadi.
“Pastinya tahun ini sudah selesai dan terpasang. Monumen yang baru berukuran lebih besar dan lebih tinggi. Penggantian monumen juga sepengetahuan pemerintah daerah, bapak Gubernur dan Bupati Minahasa,” tandas Mewengkang.
Ditanya berapa biaya pembuatan monumen hingga proses pengangkutan dari Yogyakarta ke Langowan, anggota DPRD Sulut periode 2014-2019 yang dinobatkan salah-satu legislator terbaik peraih penghargaan Forward Award ini, enggan mengungkapkan rinci.
“Kalau ditanya nominal yang pasti biayanya miliaran rupiah. Namun yang utama sumbangan pribadi bapak Parabowo Subianto merupakan bukti kecintaan beliau pada tanah leluhurnya, Minahasa,” pungkas Ferdinand Mewengkang.
Diketahui, sejarah Johann Gottlieb Schwarz dan Johann Frederick Riedel tiba di Minahasa pada 12 Juni 1831 untuk memulai karya pelayanan.
Dari karya dua misionaris Netherland Zendeling Genoschap (NZG) ini, banyak orang Minahasa mengenal Yesus Kristus.
(JerryPalohoon)