Manadonews.co.id – Dinamika politik liar yang dimainkan pihak tertentu dalam tahapan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) Tahun 2024 mendapatkan kritik Taufik Manuel Tumbelaka.
Mengenal Taufik Tumbelaka
Taufik Tumbelaka adalah tokoh yang berada di balik Lembaga Kajian Tumbelaka Academic Centre, tak tinggal diam jika terjadi gangguan keamanan dan kenyamanan dalam pesta demokrasi di daerah bumi nyiur melambai.
Bahkan dirinya belakangan ini berani mengkritisi kebijakan aparat kepolisian daerah yang menurutnya terkesan sibuk dengan kebijakan lain, lalu mengenyampingkan fokus jalannya tahapan Pilkada serentak di Sulut yang aman dan nyaman tinggal sebulan lagi masuk tahapan pemungutan suara.
Putra bungsu Gubernur pertama Sulut tersebut, sempat menjabat Ketua Pengurus Cabang (Pengcab) Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (KAGAMA) Manado, lalu di tahun 2024 ini dipercayakan sebagai Ketua Harian Keluarga Alumni Fisipol UGM (KAFISPOLGAMA) Pengurus Daerah (Pengda) Sulut.
Taufik Tumbelaka juga pernah dipercayakan menjabat Sekjen di organisasi adat Barisan Masyarakat Adat (Barmas) Sulut, saat itu dipimpin Tonaas Wangko Alm. Decky Maengkom.
Dibalik sikap kritis yang sering dibarengi dengan temperamen tinggi, Taufik Tumbelaka dikenal akrab dengan insan pers. Dirinya sering diundang sebagai nara sumber di berbagai kegiatan pemerintah termasuk kepolisian daerah, maupun penyelenggara Pemilu.
Kedekatan dengan insan pers tak bisa dipungkiri dari sosok Taufik Tumbelaka, yang sering dijadikan nara sumber dengan status Pengamat Politik dan Pemerintahan, sesuai bidang ilmu yang ditekuninya di Universitas Gadjah Mada (UGM).
“Bung Taufik itu orangnya sederhana dan simple. Kalau makan siang, lebih suka di kantin bersama wartawan. Bahkan ketika sementara makan pun, dia itu melayani wartawan yang ingin meminta tanggapan untuk keperluan pemberitaan,” ungkap Jerry Maikel, salah satu wartawan media online.
Bagi yang belum mengenal dekat Taufik Tumbelaka pasti akan menilai dirinya sosok yang sombong, tidak bergaul bahkan belagu. Tapi kenyataannya, begitulah sedikit sifat Taufik Tumbelaka ketika kembali ke daerah Sulut, setelah sekian tahun menimbah ilmu di UGM.
Salah satu yang menyebabkan Taufik Tumbelaka menjadi favorit banyak insan pers adalah kenetralannya dalam menyikapi dinamika politik di Sulut. Upaya konsisten dengan sikap kritisnya walaupun dianggap dekat dengan banyak pejabat membuat dirinya menjadi salah satu dari sedikit narasumber yang bertahan dalam rentang 10 tahun terakhir.
Menariknya, sikap kritis nan tegas dari anak perwira TNI-AD ini tidak tebang pilih. Dasar argumentasinya dikenal kuat, termasuk saat beberapa waktu lalu menjadi narasumber bersama Menteri Koordinator Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.AP, terkait masalah pendidikan, Taufik Tumbelaka memaparkan pandangan berdasarkan Sustainabel Development Goals (SDGs).
Taufik Tumbelaka juga pernah menyampaikan berbagai pihak terkait pentingnya Etika Politik seperti yang ditulis dalam bukunya Pastor Franz Magnis Suseno. Selain itu pemikiran analisis politik Taufik Tumbeleka berbasis istilah ‘Humanizing Politics’. (***/Jy)