Tombulu, Manadonews.co.id – Setiap pilihan punya konsekwensi. Umat Tuhan memutuskan hadir pada undangan yang mana, hikmat atau kebodohan?
Demikian khotbah Pdt. Stephanie Kalalo, MTh, ketika memimpin ibadah Minggu (16/2/2025) pagi, di jemaat GMIM Alfa-Omega Rumengkor.
Pembacaan Alkitab, Amsal 9: 1-18, dengan judul “Undangan hikmat dan undangan kebodohan”.
Dijelaskan, pembacaan kitab Amsal yang ditulis Raja Salomo ini, menceritakan perempuan bernama hikmat dan kebodohan. Keduanya menawarkan berbagai makanan dan minuman.
“Hikmat menawarkan berbagai makanan dan minuman. Perempuan bernama kebodohan melakukan hal yang sama. Perbedaannya, perempuan kebodohan mempersiapkan makanan dan minuman dari hasil curian,” terang Pendeta Stephanie.
Ia menambahkan, realita kehidupan manusia sering tidak sesuai dengan hikmat yang diberikan Tuhan.
“Manusia lebih sering memilih undangan kebodohan,” tukasnya.
Sebagai ilustrasi, Pendeta Stephanie menceritakan tentang seseorang yang telah meninggal dunia. Kemudian, malaikat datang minta pilih masuk surga atau neraka.
Orang itu minta kepada malaikat melihat keadaan surga dan neraka, di pikirannya, mungkin berbeda yang diketahui selama ini.
Di surga, ia melihat ketenangan dan kedamaian.
Sementara di neraka, ia tercengang melihat suasana keramaian, pesta pora, tertawa dan bahagia.
“Secara kasat mata neraka lebih menyenangkan sehingga ia memilih neraka,” kata Pendeta Stephanie.
Umat Tuhan, lanjut Pendeta Stephanie, harus berhati-hati pada kehidupan duniawi yang menyenangkan.
“Kehidupan harus dituntun oleh hikmat melalui firman Tuhan,” pungkas Pendeta Stephanie Kalalo. (Jerry)