Berita TerbaruInternasional

Parlemen Seychelles ‘Melegalkan’ Hubungan Homoseksual

×

Parlemen Seychelles ‘Melegalkan’ Hubungan Homoseksual

Sebarkan artikel ini
Victoria, ibukota Republik Seychelles. Foto: flickr.com
Victoria, ibukota Republik Seychelles. Foto: flickr.com
Victoria, ibukota Republik Seychelles. Foto: flickr.com

Republik Seychelles sebuah negara kepulauan sebelah timur benua Afrika, telah mendekriminalisasi hubungan homoseksual. Dari 28 anggota parlemen Seychelles yang memberikan suara, setengahnya mendukung, setengah lainnya abstain.

Kantor berita pemerintah melaporkan parlemen telah melakukan amandemen terhadap hukum warisan zaman penjajahan yang menyatakan kegiatan homoseksual dapat dihukum penjara sampai 14 tahun.

MANTOS MANTOS

Seychelles menganut sistem parlementer dengan multipartai dan Partai Rakyat atau Parti Lepep menguasai kehidupan politik di Seychelles sejak tahun 1977. Selain itu Partai SNP juga merupakan partai yang besar di Seychelles. Etnis keturunan Perancis banyak memegang kendali di bidang Politik dan ekonomi Seychelles.

Namun para pemimpin gereja di Seychelles, yang sebagian besar penduduknya beragama Katolik Roma, menentang perubahan yang diusulkan Presiden James Michel.

Baca Juga:  Cantun Nama dan Jabatan, Kasat Reskrim Polres Mitra Lutfi Arinugraha Janji Proses Hukum Oknum Wartawan Pembuat Berita HOAX

“Undang undang dasar kami secara jelas menyatakan semua orang sejajar dan inilah yang diyakini partai kami,” kata pemimpin kelompok oposisi Francesca Monnaie dari Gerakan Demokratis Popular kepada SNA seperti dikutip kantor berita AFP.

“Karena itulah saya tidak melihat alasan mengapa kita harus mendiskriminasi kelompok tertentu berdasarkan orientasi seksual mereka,” tambahnya.

Kondisi ini berbeda dengan negara-negara di sebagian besar benua Afrika yang melarang homoseksualitas. Salah satunya Afrika Selatan, negara lain di ‘benua hitam’ itu memiliki kerangka hukum paling liberal di dunia sejak ‘runtuhnya’ apartheid pada tahun 1994. Tetapi homoseksualitas tetap menjadi masalah tabu di dalam negara dan hukum yang represif diterapkan.

Baca Juga:  Harga Minyak Nilam Turun, Michaela Paruntu Desak Pemerintah Ambil Langkah Konkret

Penduduk Seychelles merupakan campuran orang Afrika Timur (mayoritas), Perancis, India, China, Malagasi, dan Arab. Mayoritas rakyat Seychelles beragama Katholik Roma, Protestan menjadi nomor dua , lainnya adalah Hindu (2,4%), serta Islam (1%).

 

Sumber: BBC

Yuk! baca berita menarik lainnya dari MANADO NEWS di GOOGLE NEWS dan Saluran WHATSAPP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terbaru

MANADO,MANADONEWS.CO.ID- Kepala Kelompok Staf Ahli (Kapoksahli) Pangdam XIII/Merdeka Brigjen TNI Saptono Syiwarudi bertindak sebagai Inspektur upacara pada upacara 17 Oktober 2025 yang digelar di lapangan Makodam XIII/Merdeka, Kota Manado, Sulawesi…