MINSEL, MANADONEWS – Respon cepat dilakukan oleh Wakil Bupati Franky Donny Wongkar (FDW) dengan berkunjung ke SD Negeri Pelita di Dusun Jauh Desa Tondey Kecamatan Motoling Barat, Kamis (18/7).
Walau harus menempuh perjalanan kurang lebih 5 Km dari Desa Tondey, dengan kondisi jalan berbecek tak menghalangi keinginan Wabup untuk melihat dari dekat kondisi bangunan SD serta keadaan para siswa yang hangat diperbincangkan warga di media sosial.
Kunjungan Wabup yang datang bersama rombongannya ingin meluruskan berita yang viral di media sosial bahwa Pemkab Minsel membiarkan keberadaan SD Negeri Pelita di Desa Tondei.
Kehadiran Wabup diterima Kepala Sekolah Rosalina Mononage dan beberapa guru lainnya. Wongkar mengatakan bahwa berita yang viral dan menyudutkan pemerintah daerah itu tidaklah benar. Foto gedung yang nampak rusak dan tak layak menjadi tempat pendidikan menurut dia sudah lama tak terpakai.
“Itu bukan gedung sekolah. Saat ini SD Negeri Pelita dalam keadaan baik,” kata dia. SD Negeri Pelita memiliki enam kelas, kegiatan belajar mengajar di sekolah ini memakai tiga ruangan, satu ruangan guru dan satu ruangan untuk dapur,” ungkap Wabup.
“Jumlah siswa-siswi berjumlah 19 anak didik, jumlah gurunya ada sembilan orang. Guru-guru ini terdiri dari dua orang aparatur sipil negara, dua orang masih berstatus calon pegawai negeri sipil (CPNS) dan sebanyak lima orang dari tenaga harian lepas (THL),” jelas Wongkar.
Perlu diketahui juga sekolah ini selalu mendapat dana bantuan operasional sekolah (BOS). Ia berharap agar masyarakat tidak menyebarkan berita hoax atas keberadaan sekolah ini.
“Jadi sekali lagi gedung yang rusak itu bukan sekolah, itu gedung lama yang sudah rusak. Gedung sekolah yang asli sangat bagus dan dijaga dengan baik oleh para guru,” tutur Wongkar.
Di sela-sela mengunjungi SD Pelita, Wabup menerima keluhan masyarakat, diantaranya ketersediaan air bersih yang sulit didapat, hal ini disebabkan sarana pompa air sudah tidak berfungsi.
Para warga meminta kiranya sarana air bersih dapat dibangun dalam memenuhi kebutuhan masyarakat, juga akses jalan yang ada agar dapat dibangun untuk mempermudah masyarakat dalam beraktivitas.
(DArK)
