
JAKARTA, MANADONEWS – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menghimbau masyarakat agar tetap waspada, terutama yang akan melakukan perjalanan mudik ke kampung halaman dalam masa libur Lebaran kali ini. Pasalnya, ancaman bencana saat mudik lebaran pada Juni-Juli 2016 akan tetap tinggi, khususnya banjir, longsor, dan puting beliung karena adanya anomali cuaca.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho juga menghimbau mereka yang telah tiba di rumah selama mudik juga tetap siaga terhadap potensi bahaya, seperti banjir dan longsor. “Ancaman bencana saat mudik lebaran pada Juni-Juli 2016 akan tetap tinggi, khususnya banjir, longsor dan puting beliung karena adanya anomaly cuaca,” kata Sutopo di hadapan media pada Kamis (30/6) di Graha BNPB, Jakarta.
Terkait dengan kondisi cuaca, Sutopo menambahkan bahwa hujan berintensitas ringan – sedang – lebat berpotensi selama masa mudik lebaran. Mengutip prediksi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Sutopo mengimbau masyarakat agar mewaspadai peningkatan hujan selama mudik Lebaran di Jawa, Sumatera bagian selatan, Sulawesi dan Kepulauan Maluku.
“BNPB juga mengingatkan hujan yang sifatnya lokal dan kondisi yang memang memiliki wilayah rawan banjir dan longsor, seperti tingkat serapan tanah sehingga aliran permukaan akan memicu banjir atau tanah yang jenuh pemicu longsor,” terang Sutopo melalui siaran persnya Kamis (30/6) siang.
Menurut Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB itu, ada 13 titik lokasi yang berpotensi macet dan rawan bahaya banjir dan longsor di Pulau Jawa. Ketiga belas titik tersebut adalah Merak, Cikampek, dan sekitarnya, Nagrek dan sekitarnya, Cirebon, Pejaban, Brebes, Tegal Pekalongan, Akses tol Semarang- Ungaran, Ambarawa, Broncong (Tuban), Babat (Lamongan), Porong hingga Sidoarjo.
Tidak hanya potensi bahaya banjir, longsor dan puting beliung, potensi gempabumi dan gunungapi perlu diwaspadai masyarakat. Sutopo mengatakan bahwa 1 gunungapi berstatus Awas, yaitu Gunung Sinabung, 1 Siaga, Lokon, dan 17 Waspada.
Sutopo menunjuk contoh, peristiwa terkini adalah erupsi Gunung Bromo di Jawa Timur yang mengeluarkan abu tipis pada Rabu (29/6). Terkait dengan Gunung Bromo, menurut Sutopo, wisatawan aman untuk berwisata namun ia menekankan bahwa radius 1 km dari kawah sebagai zona terlarang.
Antisipasi BNPB
Guna mengantisipasi ancaman bahaya jelang Lebaran itu, BNPB dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) melakukan beberapa langkah, seperti mendukung Kementerian Perhubungan dan Dinas Perhubungan dalam kelancaran mudik lebaran.
Selain itu, Kepala BNPB telah memerintahkan kepada BPBD untuk selalu meningkatkan kesiapsiagaan terakit dengan menguatnya La Nina sehingga berpotensi menimbulkan peningkatan banjir, longsor dan puting beliung.
Menurut Sutopo dalam keterangan persnya itu, Tim Reaksi Cepat BNPB dan BPBD siap siaga 24 jam dan dapat digerakkan dalam waktu kurang dari 24 jam, BNPB juga mengaktivasi Posko Penanggulangan Bencana 24 jam penuh.
BNPB dan BPBD juga melakukan sosialisasi secara terus menerus kepada masyarakat; Logistik dan peralatan disiagakan di gudang BNPB dan BPBD untuk dapat diberikan kepada masyarakat saat bencana. BPBD juga mendirikan Pos Mudik Lebaran di setiap daerah Kabupaten/Kota untuk melayani masyarakat.
[BNPB]