GORONTALO, MANADONEWS – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bolmut melaksanakan Studi Tiru Penerapan Penanganan Stunting (anak kerdil) di Kabupaten Gorontalo.
Tim yang dipimpin oleh Wakil Bupati Bolmut Drs. Hi. Amin Lasena, MAP disambut langsung oleh Bupati Gorontalo Prof. Dr. Ir. Hi. Nelson Pomalingo, M.Pd yang bertempat di Gedung Kasmat Lahay.
Turut serta Wakil Ketua TP PKK Bolmut Dra. Hj. Siti Safwania Lasena Djenaan, Ketua DWP Kabupaten Bolmut Hj. Fitriana Nani Buhang, SE, para Staf Ahli Bupati, Asisten Sekda, Pimpinan Perangkat Daerah terkait, para Camat dan Sangadi di 10 Desa yang ditemukan kasus stunting.
Dalam kesempatan tersebut, Wakil Bupati Bolmut menyampaikan terima kasih kepada Pemkab Gorontalo yang telah memberikan sambutan yang baik, serta bersedia berbagi pengetahuan dalam hal menanggulangi kasus stunting.
Dirinya berharap melalui kegiatan studi tiru ini akan memberikan dampak dalam penanganan serta pencegahan stunting di Kabupaten Bolmut, belajar dari pengalaman dan keberhasilan Pemkab Gorontalo.
Sementara itu, Bupati Gorontalo dalam sambutannya berharap kerjasama antara Pemkab Gorontalo dan Bolmut akan terus berlanjut, tidak hanya di bidang kesehatan melainkan di bidang-bidang lainnya.
Lebih lanjut, dijelaskan dalam menangani stunting, Pemkab Gorontalo menjalankan strategi dengan melibatkan intervensi spesifik dan sensitif lintas sektoral Pemerintah Daerah.
Selain itu, Pemkab Gorontalo melakukan berbagai inovasi, salah satunya pengadaan Pos Gizi yang merupakan tindaklanjut kegiatan Posyandu, dimana jika ditemukan anak balita bermasalah gizi akan dilakukan pemberian makanan lengkap keluarga selama 12 hari.
Pemkab Bolmut dipersilahkan untuk melihat langsung bagaimana upaya serta strategi yang ditempuh dalam penanganan stunting di Kabupaten Gorontalo.
Diketahui, Kabupaten Gorontalo berhasil menurunkan angka stunting dari angka 32,3 persen pada Tahun 2015 menjadi 5,9 persen di Tahun 2018. Terkait dengan itu, dikatakan capaian penurunan angka stunting di Kabupaten Gorontalo merupakan hasil kerja semua pihak yang saling bersinergi.
Usai diterima Pemkab Gorontalo, kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan teknis penanganan stunting di Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo dan dialog bersama Pemerintah Desa Hayahaya Kecamatan Limboto Barat.(hms)