MANADO, MANADONEWS – Kreatif dan inovatif, mungkin itu dua kata yang tepat diucapkan ketika melihat persiapan acara Puncak HUT PMI Ke-71, yang dilaksanakan oleh Palang Merah Indonesia (PMI) Sulawesi Utara (Sulut).
Organisasi kemanusiaan yang dipimpin oleh Wagub Sulut Drs. Steven O.E. Kandouw, rencananya akan menggelar pembacaan puisi massal dengan jumlah pembaca sebanyak 71 orang yang akan membaca 71 bait puisi bernuansa kepalang-merahan.
Angka 71 adalah simbol HUT PMI yang Ke-71.
Acara yang menghebohkan ini, juga untuk memperingati HUT Provinsi Sulut Ke-52 dan akan dihadiri oleh Gubernur dan Wakil Gubernur Sulut, unsur Forkopimda, ASN Pemprov, ASN Kabupaten Kota dan para pengurus dan relawan PMI dari seluruh kabupaten/kota se-Sulut.
HUT PMI ke-71 pada tanggal 17 September 2016, diperingati dengan berbagai acara di Sulut yang puncaknya dilaksanakan pada Sabtu (24/9) jam 05:30 Wita, dilokasi Car Free Day Boulevard, tepatnya di depan Megamall.
Berbagai acara-acara menarik telah dipersiapkan yang terdiri dari jalan sehat bersama, senam poco-poco massal, pengibaran bendera PMI raksasa di dinding Mall, dan pembacaan 71 bait puisi oleh 71 relawan PMI.
Juga dilaksanakan pelayanan kesehatan gratis, pelayanan kacamata gratis, donor darah massal, atraksi pertolongan pertama dan berbagai atraksi-atraksi menarik lainnya.
Annie Dondokambey SH, MH yang dipercayakan sebagai Ketua Panitia mengatakan, bahwa acara ini sengaja dibikin spektakuler agar masyarakat luas bisa mengetahui berbagai kegiatan-kegiatan PMI selain donor darah.
“Selama ini masyarakat tahu giat PMI itu hanya donor darah, padahal urusan PMI begitu banyak antara lain urusan bencana, pelayanan kesehatan, sosial dan kegiatan-kegiatan pengkaderan palang merah remaja untuk memantapkan generasi muda kita sebagai generasi yang siap melanjutkan tugas-tugas kemanusiaan di masa yang akan datang. Tema HUT Ke-71 ini adalah Dari Generasi Ke-Generasi, Sulut Sehat Sulut Hebat”, ujar Bunda AD, sapaan akrab Annie Dondokambey di sela-sela persiapan panitia.
Wakil Ketua PMI Sulut dr Enrico H. Rawung MARS, mengatakan bahwa, pembacaan puisi massal dan pengibaran bendera PMI raksasa seperti ini baru pertama kali dilaksanakan di Indonesia.
Acara ini dilaksanakan untuk mengingatkan kita semua untuk peduli terhadap sesama dan mendukung kegiatan-kegiatan kemanusiaan yang dilaksanakan oleh PMI.
“PMI didirikan tepat 1 bulan setelah proklamasi kemerdekaan RI yaitu pada tanggal 17 September 1945, dan relawan-relawan PMI juga ikut berjuang untuk kemerdekaan dan kedaulatan bangsa di masa itu. Di masa sekarang, saya kira sangatlah pantas kalau “semangat mula-mula” yang dimiliki oleh pejuang-pejuang PMI 71 tahun yang lalu tetap kita pelihara dan lestarikan untuk selalu menolong sesama di sekitar kita”, tutup dokter yang juga adalah birokrat di Pemprov Sulut, yang pernah meraih prestasi eselon 3 terbaik pada pemilihan ASN Teladan tahun 2012.