Manado, MANADONEWS –
Katekisasi tahap dua calon Pelayan Khusus (Pelsus) GMIM terpilih periode 2022-2026 sementara bergulir.
Hari kedua, Selasa (9/11) di Aula Mapalus Kantor Gubernur Sulut, menjadi giliran Rayon Minahasa Utara (Minut) dan Bitung.
Sebelumnya di tempat yang sama dilangsungkan katekisasi tahap 2 untuk Rayon Manado.
Adapun tim kerja yang diketuai Rio Dondokambey menghadirkan Gubernur Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven Kandouw sebagai pemateri.
Seusai membuka kegiatan, Rio Dondokambey yang juga calon pelsus mengikuti katekisasi tahap dua di GMIM Moria Kolongan sebagai lokasi pelaksanaan katekisasi tahap II Wilayah Kalawat II.
Rio berkesempatan materi tentang peran pemerintah dalam Misi Gereja.
“Banyak materi yang direrima. Termasuk materi ibadah dan dan tata Ibadah GMIM. Kita juga belajar tentang sakramen dalam pengakuan iman, tradisi gereja reformed,” tutur Rio.
Tak hanya itu, Rio dan seluruh calon pelsus dibekali perbendaharaan Sinode GMIM oleh syamas Recky Montong dan Keugaharian dari Pdt Ventje Talumepa.
Selaku Ketua Tim Kerja Pelaksana kegiatan Katekisasi, Rio juga mengucapkan terima kasih BPMS GMIM yang telah mempercayakan dirinya bersama jajaran panitia untuk menyelenggarakan kegiatan ini sebagai bentuk pelayanan dan pemberian diri kepada Tuhan.
“Ini adalah sebuah panggilan dan kepercayaan saya bersama rekan-rekan yakini merupakan tanggungjawab yang diberikan Tuhan. Sebagaimana yang kita tahu, dalam kehidupan banyak yang terpanggil tapi sedikit yang terpilih,” tuturnya.
Gubernur OD menyampaikan terima kasih kepada Ketua Badan Pekerja Majelis Sinode (BPMS) GMIM Pdt. DR. Hein Arina dan seluruh Ketua-Ketua Wilayah, Jemaat, dan Pelsus yang sudah mendukung pemerintah.
“Kedepan kita berkomitmen akan terus bersama-sama dengan GMIM membangun gereja yang kita cintai bersama, membangun komunikasi, dan kerjasama,” imbuhnya.
Dilanjutkannya, dukungan baik dari pemerintah bersama-sama dengan gereja mendukung setiap kegiatan yang dilakukan.
“Diharapkan bersama dengan GMIM ikut berperan dalam membangun gereja dan jemaat, kiranya Tuhan menyertai dan memberkati setiap upaya dan kerjasama kita,” pungkasnya.
Wakil Gubernur Sulawesi Utara Steven Kandouw mengungkapkan pujian dan rasa syukurnya atas penyelenggaraan kegiatan ini.
Ia menyakini bahwa kehadiran pendeta, calon pelsus maupun para peserta kegiatan lainnya bukanlah kehendak pribadi masing-masing, melainkan kehendak dari Tuhan Yang Maha Esa.
“Katekisasi merupakan tahapan sebelum penetapan Pelayan Khusus,” ujar Wagub Steven.
“Saya memberi apresiasi kepada Tim Kerja dan Badan Pekerja Majelis Sinode (BPMS) GMIM selaku penyelenggara kegiatan, karena menghadirkan pihak pemerintah lewat materi yang disampaikan dalam kegiatan ini,” lanjutnya.
Wagub menyebut bahwa kehadiran pemerintah mau tidak mau, suka tidak suka mampu memberi warna terhadap aspek kehidupan termasuk dalam bergereja.
Kepada calon Pelsus, Wagub menjelaskan bahwa gereja merupakan bagian dari iman di dalam kehidupan sosial kemasyarakatan. Ia mensyukuri, bila dibandingkan di daerah-daerah lain, posisi gereja di Sulawesi Utara sangat vital dalam kehidupan masyarakat sehari-hari.
“Ini karena kita memberi diri terhadap kehidupan bermasyarakat secara sosio cultural. Apalagi kita khususnya warga GMIM, tiada hari mulai dari kelahiran, perkawinan sampai kematian terlibat dengan gereja. Ini tentunya menghasilkan keterikatan yang kuat dalam kehidupan bermasyarakat,” tandasnya.
Turut hadir, Bupati Minut Joune JE Ganda SE, Walikota Bitung Ir. Maurits Mantiri MM, Wakil Bupati Minut Kevin William Lotulung, Ketua 1 TP-PKK Sulut Ketua Kristi Lotulung Arina, Ketua BPMS GMIM Pdt DR Hein Arina, Wakil Bupati Kabupaten Sitaro John H Palandung, Kaban Kesbangpol Sulut Steven Liow, Para Pendeta dan Calon Pelsus GMIM. (Youngky)